Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kokedama, Solusi Kekurangan Lahan Hijau di Rumah

Kompas.com - 24/08/2018, 16:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Minimnya lahan di perkotaan membuat banyak orang berlomba-lomba untuk mencari alternatif lain sebagai solusi penghijauan di lingkungan rumah. Mulai dari maraknya penggunaan vertical garden atau membuat kebun di atap (roof garden).

Jika vertical atau roof garden membutuhkan usaha dan penanganan ekstra, ada cara praktis yang bisa digunakan untuk menghijaukan lingkungan rumah, yakni dengan kokedama.

Apa itu kokedama?

Secara harfiah, kokedama berarti bola lumut. Kokedama merupakan teknik menanam yang berasal dari Jepang. Teknik ini merupakan turunan dari teknik menanam bonsai.

Pada dasarnya, tanaman yang biasanya berada di pot diganti dengan lumut sebagai media tanam. Fungsi pot pada teknik ini diganti dengan lumut yang lebih ramah lingkungan.

Nelza Yesaya Hehamahua, yang merupakan dosen mata kuliah Ecology Green Tourism & Enterpreneur di Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti ini, menuturkan, kokedama memiliki fungsi ganda baik dari segi estetika maupun kesehatan.

"Dari segi estetika bisa menjadi dekorasi yang indah pada ruang, dari segi kesehatan dapat mendetoks dan membersihkan udara yang kotor dalam ruangan," tutur Nelza kepada Kompas.com, Jumat (24/8/208).

Kokedama juga dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 75 ribu sampai Rp 100 ribu Dok. Emillie Garden Kokedama juga dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 75 ribu sampai Rp 100 ribu
Kokedama memiliki bentuk yang unik karena tidak membutuhkan pot dan penyiraman yang minim, serta cocok bagi warga urban yang sibuk beraktivitas.

Kokedama juga memiliki kelebihan lain, yakni bentuknya yang artistik dan dapat digunakan sebagai penghias ruangan.

"Semua tanaman bisa dibuat, namun jika ingin digunakan sebagai indoor plant, kita harus memilih tanaman indoor," ungkap Nelza.

Tanaman indoor yang bisa digunakan juga cukup beragam. Nelza menambahkan, tanaman seperti monstera dan sirih gading bisa menjadi salah satu pengisi kokedama. Ada pula tanaman kaktus atau begonia jika menginginkan tampilan yang lebih artistik.

Mengaplikasikan kokedama ke interior rumah cukup mudah. Tanaman ini bisa menjadi dekorasi unik dan menambah nilai artistik pada ruangan. Kokedama juga dapat diletakkan di atas meja atau digantung di sudut-sudut ruangan rumah.

"Value-nya ada pada bentuknya yang bulat dan tidak menggunakan pot lagi," ucap Nelza yang juga merupakan Landscape Architect & Creative Director di Emillie Garden.

Pembuatan dan perawatan

Kokedama juga memiliki kelebihan lain, yakni bentuknya yang artistik dan dapat digunakan sebagai penghias ruangan. Dok. Emillie Garden Kokedama juga memiliki kelebihan lain, yakni bentuknya yang artistik dan dapat digunakan sebagai penghias ruangan.
Pembuatan kokedama cukup mudah dan tidak memakan banyak waktu. Pertama, media tanam tanah yang terdiri dari tanah, pasir, dan sekam diberi lapisan lumut serta tali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Berita
Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel 'Stainless Steel' di Dapur

Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel "Stainless Steel" di Dapur

Tips
Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Apartemen
Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Perkantoran
186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

Berita
4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

Berita
Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Sertifikat Elektronik Persempit Ruang Gerak Mafia Tanah

Sertifikat Elektronik Persempit Ruang Gerak Mafia Tanah

Berita
[POPULER PROPERTI] Mei 2024, Tol Betung-Tempino-Lencir Mulai Dibangun

[POPULER PROPERTI] Mei 2024, Tol Betung-Tempino-Lencir Mulai Dibangun

Berita
Transportasi Cerdas dalam Rekayasa Lalu Lintas Selama Mudik Lebaran

Transportasi Cerdas dalam Rekayasa Lalu Lintas Selama Mudik Lebaran

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com