Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Cepat ke Incheon Segera Dihentikan

Kompas.com - 21/08/2018, 21:00 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kereta berkecepatan tinggi yang menghubungkan Kota Seoul, Korea Selatan, ke Bandara Internasional Incheon akan berhenti beroperasi bulan depan.

Seperti dilansir Asia.nikkei.com, pelayanan kereta yang berlangsung hanya empat tahun itu dihentikan karena mahalnya biaya operasional dan motif takut kehilangan penumpang bus.

Korea Railroad (Korail), badan transportasi publik yang dikenal sebagai operator sistem kereta, mengajukan rencana pada Juni lalu untuk menghentikan koneksi kereta itu.

Kementerian Transportasi Korea Selatan pun menyetujui rencana tersebut sebulan lalu.

Baca juga: Peluncuran Kereta Cepat Hongkong Terkendala Atap Bocor

Sebagai informasi, jalur kereta ke bandara dibuka pada Juni 2014 sebagai tambahan untuk sistem kereta ekspres KTX yang lebih besar sebagai penghubung Seoul dengan lima kota kecil di sekitarnya.

Hal itu dimaksudkan untuk menyediakan akses yang lebih mudah ke bandara terbesar di negara itu dari lokasi yang berjauhan, seperti Pyeongchang, kota tuan rumah Olimpiade Musim Dingin pada Februari 2018.

Setiap hari, 22 kereta penumpang tiba di Bandara Incheon. Namun, layanan itu telah ditangguhkan tak lama setelah olimpiade karena besarnya biaya pemeliharaan.

Kebutuhan akan transportasi itu pun menunjukkan jumlah yang mengecewakan. Tahun lalu, jumlah rata-rata harian penumpang hanya 3.433 orang.

Ada 77 persen kursi tersisa yang tidak ditempati dan gerbong kereta sering kosong pada hari kerja.

Meski demikian, menurut Kementerian Transportasi, ada 42.230.000 penumpang yang menggunakan penerbangan internasional dalam paruh pertama tahun 2018, naik 14 persen dari tahun lalu.

Sebagian besar penerbangan itu lepas landas dari Bandara Incheon. Angka ini menunjukkan bahwa penumpang udara tidak memilih KTX untuk menuju ke bandara.

Mereka memiliki dua alasan, yaitu waktu dan uang. Dibutuhkan waktu 3 jam 34 menit untuk sampai di Bandara Incheon dari wilayah selatan Busan jika menggunakan jaringan kereta KTX.

Namun, penumpang bisa memangkas 14 menit dengan naik kereta cepat ke pinggiran Seoul di Gwangmyeong dan beralih ke bus berkecepatan tinggi untuk sisa perjalanannya.

Mengenai alasan uang, kombinasi antara kereta dan bus menghabiskan biaya sekitar Rp 908.000, atau lebih murah sekitar Rp 31.000 daripada perjalanan langsung menggunakan KTX.

Meskipun kereta cepat KTX bisa mencapai kecepatan tertinggi hingga 300 km per jam, kereta yang sudah berusia 14 tahun itu berjalan di jalur rel berkecepatan tinggi dan konvensional.

Kecepatan kereta akan melambat hingga kurang dari 170 kilometer per jam saat berada di jalur konvensional.

Di sisi lain, bus tetap bisa menggunakan jalur khusus yang memungkinkan mereka melewati padatnya lalu lintas, bahkan mengalahkan laju kereta cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau