JAKARTA, KOMPAS.com - Tingginya suku bunga kredit menyebabkan tingkat penjualan rumah pada kuartal II-2018 turun. Kabar tersebut menjadi berita terpopuler di kanal properti Kompas.com, sepanjang Sabtu (12/8/2018).
Sementara itu, rencana pemerintah menyelesaikan sejumlah proyek jalan tol hingga akhir 2019, juga tak kalah menarik untuk disimak.
Berikut kabar selengkapnya:
1. Penjualan rumah turun
Penjualan rumah selama kuartal II-2018 menurun 0,08 persen, atau lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang bertengger di angka 10,55 persen.
Namun, angka ini masih lebih tinggi dibandingkan -27,20 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Hasil Survei Harga Properti Residensial Bank Indonesia (BI) yang dilansir Kamis (9/8/2018) menunjukkan menurunnya penjualan pada triwulan II-2018 disebabkan oleh penurunan penjualan pada rumah tipe menengah -17,29 persen, dan rumah tipe besar -4,00 persen.
"Sedangkan penjualan rumah tipe kecil menguat dari -1,97 persen menjadi 11,00 persen," tulis BI.
Faktor utama yang menghambat pertumbuhan penjualan properti residensial pada triwulan II-2018 adalah tingginya suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR), batasan minimum uang muka atau Down Payment (DP) kredit rumah, pajak, dan kenaikan harga bahan bangunan.
Baca juga: Penjualan Rumah Turun
2. Penyelesaian proyek jalan tol dikebut
Sejumlah proyek jalan tol terus dikebut penyelesaiannya agar dapat rampung tepat waktu.
Hingga akhir 2019 mendatang, pemerintah menargetkan dapat menyelesaikan jalan tol sepanjang 1.412,7 kilometer.
Dari panjang jalan tol tersebut, 810,95 kilometer di antaranya ditargetkan selesai dan beroperasi hingga akhir tahun 2018.
Sementara sisanya, sepanjang 568,8 kilometer ditargetkan rampung dan beroperasi pada 2019.
Kehadiran jalan tol diyakini akan menjadi salah satu solusi untuk mempersingkat waktu tempuh dan memudahkan proses distribusi barang dan jasa, serta masyarakat.