Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Tiket, Ini Empat Sumber Pendapatan MRT Jakarta

Kompas.com - 26/07/2018, 19:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengaku, tidak bisa hanya mengandalkan hasil penjualan tiket sebagai sumber pendapatan ketika MRT telah beroperasi tahun depan.

Sesuai peraturan, MRT Jakarta diberi mandat untuk membangun infrastruktur, mengoperasikan kereta dan menjalankan bisnis.

Bisnis tersebut salah satunya adalah penjualan tiket sebagai sumber pendapatan.

"Pengalaman kami, pendapatan tikek tidak pernah bisa membuat perusahaan sustain. Dalam pengalaman transportasi publik, selalu yang namanya tiket itu disubsidi. Pengalaman MRT Jakarta ke depan juga akan menunjukkan hal itu," kata William di kantornya, Kamis (26/7/2018).

Baca juga: Kemampuan Masyarakat Bayar Tarif MRT Rp 8.500 Per 10 Kilometer

Dari hasil survei yang dilakukan MRT Jakarta, kemampuan membayar masyarakat hanya Rp 8.500 untuk jarak setiap 10 kilometer.

Sementara, bila menggunakan tarif keekonomian agar investasi yang dibenamkan dapat kembali tepat waktu, tentu akan memberatkan masyarakat.

"Oleh sebab itu dikasihlah harga subsidi. Tapi kalau pakai subsidi terus menerus, pemerintah akan bilang 'kok disubsidi terus? Cari dong penghasilannya'," kata dia.

Proses pembangunan pengeboran terowongan untuk angkutan massal cepat (Mass Rapid Transit/MRT) di Stasiun Bunderan HI, Jakarta Pusat, Senin (25/6/2018). Kunjungan Menlu Taro Kono ke Indonesia sekaligus menandai 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Proses pembangunan pengeboran terowongan untuk angkutan massal cepat (Mass Rapid Transit/MRT) di Stasiun Bunderan HI, Jakarta Pusat, Senin (25/6/2018). Kunjungan Menlu Taro Kono ke Indonesia sekaligus menandai 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang.
Menurut William, ada tiga skema pendapatan yang bisa dihasilkan MRT. Pertama melalui unduhan aplikasi serta penyediaan jasa wifi.

Saat ini, tengah dilakukan proses lelang oleh sejumlah provider telekomunikasi yang ingin menyediakan jaringan wifi di stasiun.

Kedua, melalui iklan di stasiun. Dari hasil kajian yang dilakukan, diperkirakan tak kurang dari 173 ribu orang akan melintas di stasiun MRT setiap harinya.

Berikutnya, yaitu menyediakan ruang untuk ritel. Terakhir, naming right untuk setiap stasiun.

"Ini (naming right) hal baru. Nama stasiun kok dilelangkan? Karena memang kita melihat itu ada potensi pendanaan yang ada di situ," tambah William.

Selain keempat itu, MRT Jakarta juga tengah mengkaji sumber pendapatan lainnya. Seperti pengelolaan kawasan transit oriented development (TOD) serta interconnection fee.

Untuk pengelolaan TOD, William mengaku, berkaca pada pengalaman Hongkong dalam mengelola MRT.

"Dengan mereka punya aset yang cukup, diberikan kewenangan lahan, kemudian mereka bisa mengusahakan kawasan-kawasan itu. Itu sebenernya sumber revenue yang besar," tuntas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gelar Gathering, Springhill Palembang Residences Perkenalkan Hunian Bergaya Jepang

Gelar Gathering, Springhill Palembang Residences Perkenalkan Hunian Bergaya Jepang

Hunian
Gelar Customer Gathering, Botanica Springhill Residences Perkenalkan Rumah Contoh

Gelar Customer Gathering, Botanica Springhill Residences Perkenalkan Rumah Contoh

Hunian
Lampaui Target, 'Marketing Sales' Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Lampaui Target, "Marketing Sales" Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Berita
Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Berita
Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Berita
Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Berita
Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Ritel
Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Berita
Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Berita
Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Fasilitas
Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Tips
Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Berita
Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Perumahan
Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau