JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) Fase II Bundaran HI-Kampung Bandan dipastikan memakan biaya lebih mahal dibandingkan Fase I Lebak Bulus-Bundaran HI. Sekali pun, jarak tempuh Fase II hanya separuh jarak tempuh Fase I, yaitu 8 kilometer.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan, setidaknya dibutuhkan anggaran Rp 22,5 triliun untuk membangun proyek sekuelnya.
Sementara, pembangunan MRT pionirnya sepanjang 16 kilometer hanya memerlukan biaya Rp 16 triliun.
Baca juga: Uji Coba Kereta MRT Jakarta 9 Agustus
Rumitnya konstruksi MRT Fase II, disebut Silvia, menjadi alasan proyek tersebut memakan biaya lebih mahal.
"Kami mulai Fase II itu dari Bundaran HI sampai Kampung Bandan. Terdiri atas tujuh stasiun dan satu depo. Semuanya underground," kata dia di kantornya, Kamis (28/6/2018).
Ketujuh stasiun tersebut yakni Stasiun Sarinah, Stasiun Monas, Stasiun Harmoni, Stasiun Sawah Besar, Stasiun Mangga Besar, Stasiun Glodok, dan Stasiun Kota.
Berbeda dengan stasiun-stasiun pada Fase I yang berada di tengah koridor Jalan Jenderal Sudirman-MH Thamrin, stasiun-stasiun Fase II di sisi barat karena adanya Sungai Ciliwung.
Di samping itu, setiap stasiun juga memiliki tipe yang berbeda-beda. Untuk Stasiun Sarinah, Monas dan Harmoni merupakan tipe stasiun dua level dengan kedalaman kurang lebih 18 meter.
Sementara, Stasiun Sawah Besar dan Mangga Besar merupakan stasiun tipe empat level dengan kedalaman 30 meter. Adapun Stasiun Kota merupakan tipe tiga level dengan kedalaman 22 meter.
Dalamnya penggalian tanah ini disebabkan jalur di sepanjang Jalan Gajah Mada lebih sempit dibandingkan koridor Sudirman-Thamrin.
"Jadi makin berat tantangannya. Sebab ada keterbatasan lahan juga," cetus Silvia.
Selain itu, desain Stasiun Sarinah juga lebih sulit dibandingkan dengan stasiun lainnya. Pasalnya, stasiun ini merupakan jalur interkoneksi dengan MRT koridor Timur-Barat (East-West) yang akan digarap pasca Fase II.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.