Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mochtar Riady Ungkap Alasan Lippo Bangun Meikarta

Kompas.com - 13/07/2018, 14:21 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Masih banyaknya kebutuhan perumahan membuat Grup Lippo membangun sejumlah proyek kota baru beserta segala fasilitas di dalamnya.

Selain itu, tingginya harga hunian, baik perumahan maupun apartemen, juga membuat banyak orang masih kesulitan untuk memilikinya.

“Indonesia masih kekurangan rumah. Harga properti tidak seharusnya seperti sekarang,” kata Mochtar Riady, pendiri Grup Lippo, Kamis (12/7/2018) di Jakarta.

Baca juga: Meikarta Bantah Tuduhan Upaya Suap dari Pengacara Vendor

Salah satu kota yang sekarang sedang dibangun yaitu Meikarta yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.

Lippo melihat ada ribuan pabrik dan bahkan jutaan orang yang tinggal dan bekerja di wilayah Karawang dan Cikarang. Namun, tidak ada permukiman yang dilengkapi berbagai fasilitas yang memadai.

“Di Cikarang ada 18.000 pabrik. Kalau tiap pabrik mempunyai 100 pegawai, ada 1,8 juta pegawai di sana. Tapi tidak ada satu permukiman yang memadai,” ujar Mochtar.

Dia menambahkan, hal itu yang membuat penduduk di sana tinggal terpencar di mana-mana dan lalu lintas menjadi macet, serta secara makro sangat merugikan negara.

Maka dari itu, lanjutnya, seharusnya ada pengembang yang menghadirkan kota yang lengkap dengan berbagai fasilitas sehingga perekonomian menjadi lebih efisien.

“Harus ada pengembang yang menampung, bukan cuma perumahan, tapi kota. Kota itu ada fasilitas pendidikan, pengobatan, dan lain-lain, mestinya lengkap di sana. Kalau ini difasilitasi, ekonomi jadi efisien. Kami berani bangun kota baru,” tutur Mochtar.

Mochtar pun mengungkapkan, perkembangan pemasaran Meikarta sekarang sudah 32 menara yang terjual dan realisasi konstruksi sampai lantai 6.

Dia mengharapkan Meikarta topping off pada akhir tahun ini dan Maret tahun depan bisa diserahterimakan kepada konsumen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau