SEMARANG, KOMPAS.com - Sebuah masjid yang berada di tengah jalan tol Batang-Semarang menjadi salah satu bangunan favorit pemudik yang melintas di jalur tersebut. Tidak sedikit pemudik yang mengabadikan bangunan dua lantai itu dengan gawainya.
Masjid berwarna hijau di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang itu bernama Jami Baitul Mustaghfirin.
Hingga kini tempat ibadah ini masih digunakan. Bahkan, masjid itu sesekali digunakan pemudik untuk beribadah dan beristirahat melepas lelah.
Baca juga: Merapah Trans-Jawa, Pulang ke Kampung Indonesia
Ketua Nadhir Masjid Jami' Mustaghfirin, Djazuli, saat ditemui Tim Merapah Trans Jawa Kompas.com pada Selasa (12/6/2018) mengatakan, banyak pemudik pada waktu matahari terbit yang singgah di tempat ibadah itu. Mereka beribadah sekaligus berfoto-foto.
"Kalau subuh banyak yang foto-foto mas. Kadang naik di lantai 2 juga," kata Djazuli.
Selebihnya, kata dia, hanya satu-dua pemudik yang mampir untuk beribadah dan beristirahat. Namun mayoritas yang meramaikan masjid itu masih warga sekitar, dan para pekerja tol.
Djazuli menerangkan, sejak tol fungsional dibuka pada Jumat (8/6/2018) lalu, masjid itu juga menampung pemudik yang hendak Salat Jumat.
Kendaraan pemudik di parkir di depan masjid, lalu pengendaranya Salat Jumat.
Dikatakannya, keberadaan masjid ini dikhawatirkan mengganggu arus lalu lintas saat mudik. Ternyata itu tidak terbukti. Justru masjid bisa berfungsia sebagai tempat beristirahat, selain di rest area Kalikangkung, Kota Semarang.
Arus lalu lintas di ruas tol Kendal-Semarang juga ramai lancar. Warga setempat masih bisa lewat di jalur itu untuk beribadah.
"Kami senang masjid ini masih bisa dipakai salat. Jadi masjid ini tidak mengganggu, kami juga tidak terganggu. Arus lalu lintas ternyata masih banyak ada jeda," katanya.
Namun patut diperhatikan, masjid ini tidak didesain sebagai rest area meski telah tersedia fasilitas toilet, air bersih dan sarana beribadah.
Jami Baitul Mustaghfirin akan dibongkar jika masjid pengganti tuntas dikerjakan. Sejauh ini, bangunan pengganti masih dikerjakan untuk pekerjaan kubah.
Saksikan video reportase perjalanan mudik Tim Merapah Trans Jawa berikut ini:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.