Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Lewat Tol Ngawi-Kertosono Cuma 30 Menit

Kompas.com - 05/06/2018, 06:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

MOJOKERTO, KOMPAS.com - Perjalanan mudik yang lancar, aman, dan selamat adalah harapan para pemudik.

Hal serupa juga merupakan tujuan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dalam memberikan pelayanan terbaiknya kepada para pemudik, sebagai pengguna jasa utama selama musim mudik dan balik Lebaran 2018.

Salah satu jalan tol yang mendapat perhatian luas dari masyarakat adalah ruas Ngawi-Wilangan yang merupakan bagian dari Jalan Tol Ngawi-Kertosono dan baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 29 Maret lalu.

Baca juga: Mulai Besok, Lewat Tol Ngawi-Wilangan Bayar Rp 52.000

Oleh karena itu, berbagai persiapan fisik, dan teknis serta sistem pengaturan lalu lintas di jalan tol, terus dilakukan dan disempurnakan. 

Foto udara simpang susun Caruban dari Proyek Jalan Tol Ngawi-Kertosono di Jawa Timur, Senin (4/6/2018). Jalan Tol Ngawi-Kertosono ruas Ngawi-Wilangan telah sah beroperasi dan dirancang sepanjang total 87,02 kilometer, Jalan Tol Ngawi-Kertosono dibagi dalam empat seksi pengerjaan.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Foto udara simpang susun Caruban dari Proyek Jalan Tol Ngawi-Kertosono di Jawa Timur, Senin (4/6/2018). Jalan Tol Ngawi-Kertosono ruas Ngawi-Wilangan telah sah beroperasi dan dirancang sepanjang total 87,02 kilometer, Jalan Tol Ngawi-Kertosono dibagi dalam empat seksi pengerjaan.
Mulai dari penyediaan fasilitas tempat istirahat atau rest area empat buah masing-masing Tipe A di KM 597 dan KM 626 dan Tipe B masing-masing di KM 597 dan KM 626, hingga sistem elektronifikasi transaksi.

Direktur PT JNKK Mei Prabowo menuturkan, Tol Ngawi-Wilangan merupakan tol perdana yang dibuka langsung menerapkan sistem transaksi non-tunai.

"Untuk keperluan mudik ini kami bekerja sama dengan Himbara mempersiapkan kartu elektronik, dan tempat top up yang bisa diakses dengan mudah oleh pemudik," tutur Mei kepada Tim Merapah Trans Jawa Kompas.com, Senin (4/6/2018).

Sebenarnya, ruas ini memiliki panjang 49,5 kilometer. Namun, panjang itu diakumulasikan dengan perbatasan Jalan Tol Solo-Ngawi yang digarap PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) menjadi 52 kilometer. 

Cuma 30 menit

Mei mengatakan, kehadiran tol ini sangat efektif memangkas waktu tempuh pemudik. Jika selama ini menggunakan jalan nasional non-tol (arteri), waktu tempuh Ngawi-Wilangan bisa mencapai 2,5 jam.

Kondisi Gerbang Tol Colomadu proyek jalan Tol Salatiga-Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (4/6/2018). Terhitung mulai 8 Juni 2018 aatau H-7 Lebaran, Jalan tol fungsional tersebut sudah dapat dilalui pemudik.KOMPAS.com/Garry Andrew Lotulung Kondisi Gerbang Tol Colomadu proyek jalan Tol Salatiga-Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (4/6/2018). Terhitung mulai 8 Juni 2018 aatau H-7 Lebaran, Jalan tol fungsional tersebut sudah dapat dilalui pemudik.
Dengan kecepatan kendaraan konstan 100 kilometer per jam, waktu tempuh dapat dipangkas menjadi hanya 30 menit atau 45 menit paling lambat.

Fakta ini, tentu saja, dapat menarik perhatian pemudik. Pasalnya, jika menggunakan jalan arteri yang ada saat ini cukup sempit dengan kontur berliku-liku, sehingga kendaraan pun tidak bisa bermanuver lincah.

Selain itu, juga terdapat sembilan jalur perlintasan kereta api di sepanjang jalan arteri Ngawi-Kertosono. Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab lambannya arus kendaraan di jalur tersebut.

Secara keseluruhan, Jalan Tol Ngawi–Kertosono dirancang sepanjang 87,02 kilometer yang dimulai dari Kabupaten Ngawi sampai Kertosono, Nganjuk. 

Pembangunan jalan tol ini terbagi dalam empat seksi. Seksi I Ngawi-Madiun sepanjang 20,00 kilometer, Seksi II Madiun–Caruban sepanjang 8,45 kilometer, Seksi III Caruban-Nganjuk (Wilangan) sepanjang 19,50 kilometer, dan Seksi IV Nganjuk (Wilangan)–Kertosono sepanjang 38,56 kilometer.

KOMPAS.com/AKBAR BHAYU TAMTOMO TARIF TOL JAKARTA-SURABAYA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com