Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macet di Tol Tangerang-Merak Terjadi Saat Lebaran

Kompas.com - 01/06/2018, 16:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepadatan arus kendaraan di Tol Tangerang-Merak, diprediksi tak hanya terjadi pada saat puncak arus mudik dan balik Lebaran 2018.

Jalan tol sepanjang 72,45 kilometer yang berada di Provinsi Banten itu, menjadi salah satu jalur urat nadi menuju kawasan wisata Pantai Anyer.

Pada musim lebaran, obyek wisata tersebut cukup ramai dipadati masyarakat yang ingin menghabiskan waktu libur di tepi pantai.

Baca juga: Astra Infra Tambah Lajur Tol Tangerang-Merak

"Jadi setelah lebaran, mulai ramai lagi arus wisata yang padat ke Anyer. Itu juga akan mengalami kemacetan biasanya di Cilegon," kata Direktur Teknik dan Operasi PT Marga Mandala Sakti (MMS) Sunarto Sastrowiyoto kepada Kompas.com, Kamis (31/5/2018).

Biasanya, masyarakat yang ingin menuju ke Pantai Anyer akan keluar dari Gerbang Tol Cilegon Barat. Namun, bila mengetahui jalur alternatif melewati Kota dan Kabupaten Serang, maka GT Serang Barat bisa menjadi pilihan untuk ke luar.

Sunarto mengaku, telah menyiapkan langkah antisipasi bila terjadi kemacetan di kedua gerbang tol tersebut, yakni dengan mengalihkan arus kendaraan.

"Kalau macet di Cilegon Barat, strateginya ya kita keluarga di Cilegon Timur. Kalau macet di Serang Barat, kita keluarkan di Serang Timur," kata dia.

Untuk diketahui, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memprediksi, puncak arus mudik Lebaran 2018 diperkirakan jatuh pada 8 Juni 2018.

Saat itu, volume kendaraan yang melintasi Gerbang Tol Merak mencapai 19.343 kendaraan.

Sementara, jumlah kendaraan yang melintasi GT Cikupa mencapai 45.502 kendaraan.

KOMPAS.com/AKBAR BHAYU TAMTOMO TARIF TOL JAKARTA-SURABAYA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com