Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluncur Girder Tol Wilangan yang Ambruk Digarap Kontraktor China

Kompas.com - 23/05/2018, 21:08 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Launcher atau peluncur girder proyek jembatan di Tol Wilangan-Kertosono ambruk, Senin (21/5/2018) lalu.

Menurut Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Arie Setiadi Moerwanto, pekerjaan ruas tersebut digarap oleh kontraktor asal China.

"Kontraktornya dari China, CRBC China Road and Bridge Corporation," kata Arie di kantornya, Rabu (23/5/2018).

Baca juga: Resmi Diteken Basuki, Ini Tarif Tol Ngawi-Wilangan

Tol Wilangan-Kertosono merupakan bagian dari Tol Ngawi-Kertosono. Ruas tersebut digarap pemerintah dengan anggaran yang dipinjam dari Pemerintah China.

Ruas tol yang memiliki panjang 37,39 kilometer itu menelan investasi senilai Rp 1,4 triliun.

CRBC mendapat porsi pekerjaan 60 persen atau sepanjang 22,6 kilometer, yang membentang dari Desa Ngrami, Sukomoro sampai Kertosono.

Sementara, 25 persen lainnya atau sepanjang 10,6 kilometer digarap PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Ruas ini terbentang dari Wilangan hingga Sidokare, Rejoso, Kabupaten Nganjuk.

Adapun 4,1 kilometer sisanya mulai dari Desa Mungkung, Rejoso sampai Desa Putren Sukomor, digarap PT PP (Persero) Tbk.

Saat ditanya apakah Komite Keselamatan Konstruksi (K2) diterjunkan untuk menyelidiki peristiwa tersebut, Arie enggan menjawab secara tegas.

"Saya tidak ingin ada kegiatan yang mengganggu progres kita. Tapi saya sudah tugaskan Kasatkernya untuk mengumpulkan SOP launcher girder itu seperti apa sih, kejadiannya seperti apa, kan katanya ada lingkungan dilaporkan ada angin sangat besar sehingga mempengaruhi stabilitas kemudian jatuh," jelas dia.

Untuk diketahui, dari sejumlah kasus kecelakaan kerja yang pernah terjadi beberapa waktu terakhir, Komite K2 selalu diterjunkan untuk menganalisa dugaan kelalaian.

Hasil temuan Komite K2 akan disampaikan kepada Menteri PUPR berupa rekomendasi untuk ditindaklanjuti kepada instansi terkait.

Misalnya pada proyek Double Double Track Manggarai-Jatinegara yang digarap PT Hutama Karya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono merekomendasikan agar kepala proyek yang bertanggung jawab diganti.

Selain itu, Basuki juga pernah memberikan rekomendasi sanksi kepada konsultan PT Virama Karya. Kepada kontraktor tersebut, Komite K2 juga memberikan rekomendasi berupa peringatan tertulis dan sanksi pergantian kepala divisi konsultan PT Virama Karya.

Rencana cadangan

Sementara itu, Kementerian PUPR juga telah menyiapkan rencana cadangan pascaambruknya launcher girder itu. Untuk diketahui, ruas Wilangan-Kertosono rencananya akan dibuka fungsional saat musim Lebaran 2018.

Rencana cadangan tersebut adalah menyiapkan jembatan bailey untuk memudahkan mobilitas masyarakat. Menurut Arie, jembatan itu akan dibangun tak jauh dari lokasi saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com