Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diskon Tarif Diyakini Tak Bakal Bikin Jalan Tol Macet

Kompas.com - 20/05/2018, 21:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberian diskon tarif tol selama musim mudik Lebaran 2018 masih dikaji pemerintah bersama badan usaha jalan tol (BUJT).

Belum adanya kesepakatan waktu pelaksanaan membuat pemerintah belum bisa mengeluarkan keputusan terkait kebijakan pemberian diskon tersebut.

Meski ada diskon, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) memprediksi, hal itu tidak akan terlalu berdampak terhadap meningkatnya volume kendaraan yang melintasi jalan tol.

Baca juga: Basuki Pastikan Tarif Tol Didiskon 10 Persen Saat Mudik

"Tidak terlalu signifikan ya. Ini kan masing-masing pengguna (jalan) sudah punya pilihan, mau menggunakan moda (transportasi) apa, rute apa, hari apa. Sifatnya empati dari badan usaha dalam rangka hari raya," kata Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna di Jakarta, Jumat (18/5/2018).

Sebaliknya, ia berharap, diskon yang diberikan justru akan mengurangi kepadatan arus kendaraan.

Pasalnya waktu cuti bersama yang diberikan pemerintah lebih panjang dibandingkan tahun lalu.

Tahun ini, BPJT memprediksi, kepadatan volume kendaraan saat mudik terjadi pada 8, 20 dan 24 Juni 2018.

Baca juga: Berita Penting: Tarif Tol Jakarta-Surabaya hingga Kasus SARA Starbucks

"Diskon ini diharapkan dilakukan bukan pada hari puncak," kata Herry.

Kepadatan arus kendaraan tertinggi diprediksi terjadi di Gerbang Tol (GT) Palimanan, yaitu mencapai 478 persen saat arus mudik dan 471 persen saat arus balik.

Namun, dipastikan kepadatan ini masih bisa dilayani bila melihat kapasitas GT ini yang mencapai 126.000 kendaraan.

Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto mengingatkan masyarakat memastikan saldo uang elektronik yang dimiliki mencukupi sebelum melewati jalan tol.

Hal ini guna meminimalisasi kepadatan arus kendaraan lantaran saldo uang elektronik kurang, sehingga tidak bisa melakukan transaksi pembayaran.

"Kami sarankan top up jauh hari sebelum mudik, karena kami akan berkoordinasi dengan BI untuk kesulitan dalam top up ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau