Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Lima Titik Rawan Macet Saat Mudik Lebaran

Kompas.com - 11/05/2018, 16:37 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski pemerintah meyakinkan kondisi jalur mudik tahun ini sudah jauh lebih baik dibandingkan tahun 2017, namun pemudik masih tetap harus berhati-hati saat melakukan perjalanan nantinya.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah mempercepat sejumlah pekerjaan proyek infrastruktur, agar bisa digunakan saat mudik dan balik Lebaran 2018.

Baca juga: Kapolda Jateng: H-10 Lebaran Tol Pemalang-Semarang Bisa Dilewati

Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), setidaknya ada lima titik rawan kemacetan di ruas tol yang perlu mendapatkan perhatian masyarakat.

Pertama, ruas Serang Timur-Merak yang merupakan bagian dari Tol Tangerang-Merak yang dikelola PT Marga Mandalasakti (Persero). Titik rawan kemacetan di sini terutama terjadi di Gerbang Tol Merak.

Pada saat arus mudik tahun ini diprediksi terjadi peningkatan arus kendaraan hingga 163 persen dari arus lalu lintas normal yakni 7.345 kendaraan.

Bila pada musim mudik tahun lalu jumlah kendaraan yang melintas 18.888 unit, diprediksi tahun ini ini meningkat menjadi 19.343 unit.

Sementara itu, pada saat arus balik diprediksi terjadi peningkatan 151 persen dari arus lalin normal. Tahun ini, diperkirakan 18.421 kendaraan akan melintas saat puncak arus mudik, atau naik bila dibandingkan tahun lalu 17.988 unit.

Kedua, Tol Jakarta-Cikampek mulai dari Simpang Susun Cikunir hingga Gerbang Tol Cikarang Utama.

Petugas gardu Jasa Marga sedang melayani pengemudi untuk membayar tol.Dokumentasi Jasa Marga Petugas gardu Jasa Marga sedang melayani pengemudi untuk membayar tol.
Adanya sejumlah pekerjaan konstruksi seperti pembangunan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated), Light Rail Transit (LRT) dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dinilai sebagai faktor pendorong kemacetan tersebut.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk selaku pengelola ruas tol ini telah menyiapkan langkah antisipasi untuk meminimalisir kepadatan arus kendaraan.

Mulai dari pengendalian arus lalu lintas di dalam rest area dan penambahan fasilitas toilet, contraflow, hingga penyediaan mobile reader di GT Cikarang Utama.

Kepadatan arus kendaraan di GT Cikarang Utama sendiri pada tahun lalu terpantau cukup tinggi. Bila normalnya arus kendaraan harian 68.616 unit, saat arus mudik tahun ini diperkirakan meningkat 63 persen mencapai 112.000 unit.

Sementara saat arus balik diperkirakan meningkat hingga 61 persen dari lalin normal menjadi 110.500 kendaraan.

Selain itu, Jasa Marga juga berencana menghentikan seluruh pekerjaan proyek infrastruktur mulai dari H-10 hingga H+10 lebaran.

"Kendaraan berat itu hal yang sangat vital untuk dilakukan. Kalau tidak dilakukan, kami akan terlalu besar (upaya) mengatur traffic," kata Desi di Jakarta, Senin (7/5/2018).

Tol Batang-SemarangJasa Marga Tol Batang-Semarang
Berikutnya, Tol Pemalang-Batang exit Gandulan yang menuju jalur fungsional. Saat ini, tengah dilakukan uji laik fungsi mulai dari Segmen Sewaka hingga Pemalang sepanjang 6 kilometer.

Adapun ruas yang akan dibuka fungsional yaitu Seksi 1 Pemalang-Pekalongan sepanjang 17,3 kilometer dan Seksi 2 Pekalongan-Batang sepanjang 15,9 kilometer.

Keempat, ruas Tol Batang-Semarang yang akan dibuka fungsional hingga Krapyak. Panjang tol ini mencapai 75 kilometer, sebelum akhirnya menghubungkan ruas tol Semarang A/B/C menuju Tol Semarang Semarang-Solo.

Terakhir, Simpang Susun Bawen/Salatiga pada Tol Semarang-Solo yang menuju jalur fungsional. Pada musim mudik lebaran tahun ini, Seksi 4 Salatiga-Boyolali dan Seksi 5 Boyolali-Kartasura sepanjang 32,54 kilometer akan dibuka fungsional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau