JAKARTA, KOMPAS.com - Program pembangunan Sejuta Rumah yang digulirkan pemerintah tidak hanya meliputi rumah tapak, tetapi juga rumah susun (rusun).
Tahun ini, melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan sebanyak 13.400 rusun.
Meski demikian, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid mengaku, proses pembangunan mundur.
Baca juga : Kementerian PUPR Bangun Rusunawa Khusus Lansia
"Dari 13.400 rusun, hampir 90 persen sudah lelang. Tapi kami agak terlambat. Lelang dilakukan pada Februari, dan tanda tangan kontrak April," ujar Khalawi usai peresmian rusunawa khusus lansia di Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (24/4/2018).
Ia mengatakan, keterlambatan ini disebabkan adanya revisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.
Selain itu, perubahan ini juga didasarkan atas saran Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atas anggaran untuk pembangunan rusun yang sebelumnya dari Modal, menjadi Belanja Barang.
Alasannya, rusunawa ini akan dihibahkan oleh pemerintah kepada pengelola, baik itu pemda maupun yayasan terkait.
"Rusunawa dan rumah khusus baru minggu-minggu terakhir ini (mulai dibangun), jadi progress-nya belum sampai 10 persen," sebut Khalawi.
Ia menargetkan, pada Mei nanti pembangunan rusun bisa mencapai 40 persen dari target yang ditetapkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.