JAKARTA, KOMPAS.com - Konsultan real estat Colliers International merilis laporan Kuartal I-2018 dengan gambaran rinci tentang kinerja segmen properti di 15 pasar Asia selama kuartal pertama 2018.
Direktur Pasar Modal dan Layanan Investasi di Colliers International Indonesia Steve Atherton mengatakan adanya transaksi investasi yang signifikan di pasar perumahan dan sektor industri.
Pada kuartal berikutnya, Colliers meyakini sektor industri dan residensial akan tetap menjadi fokus utama bagi banyak investor.
"Ada peningkatan besar dalam pertanyaan yang kami terima dari investor asing yang berencana memasuki pasar," ujar Atherton melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (23/4/2018).
Di Indonesia, dua transaksi kolektif yang dilakukan pada kuartal I-2018 bernilai total 86 juta dollar AS atau setara Rp 1,2 triliun.
Di sektor kantor, penyewa non-tradisional seperti perusahaan baru mengakuisisi ruang terbesar.
Infrastruktur mulai melonjak
Negara-negara Asia kini tengah mengejar proyek infrastruktur ambisius yang berpotensi mengubah pasar properti.
Di Indonesia, misalnya, belanja pemerintah dalam jumlah besar yang belum pernah terjadi sebelumnya telah meningkatkan prospek untuk perkembangan di sekitar hub transportasi.
Sementara pemerintah India telah mengambil langkah-langkah untuk mendorong pembangunan perumahan yang terjangkau.
Di kota-kota China seperti Beijing dan Chengdu, langkah-langkah untuk meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas meningkatkan daya tarik daerah terdesentralisasi, yang telah memperlihatkan peningkatan yang jelas dalam kegiatan pembelian.
Hongkong dan Singapura catat transaksi tinggi
Di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi meredupkan prospek untuk aset lainnya, pasar properti Asia utama seperti Hong Kong dan Singapura dapat mengumpulkan lebih banyak arus modal masuk.