Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perluasan Bandara Komodo Terganjal Pembebasan Lahan

Kompas.com - 12/04/2018, 17:11 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur (NTT) Marius Ardu Jelamu mengatakan perluasan Bandara Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, tak berlangsung mulus.
 
Menurut Marius, kendala utama yang masih mengganjal adalah pembebasan lahan milik masyarakat setempat yang belum disepakati.
 
"Masalahnya hanya tanah itu. Persoalan tanah yang mengganjal perluasan landasan Bandara Komodo," ungkap Marius kepada Kompas.com,di Labuan Bajo, Kamis (12/4/2018).
 
Dia menjelaskan, Kementerian Pariwisata telah menjamin akan ada penerbangan langsung dari Darwin, Australia, ke Labuan Bajo begitu landasannya selesai diperpanjang.
 
Marius mengaku telah mendapatkan surat dari pemilik tanah di sekitar areal Bandara Komodo yang meminta ganti rugi senilai Rp 70 miliar.
 
Namun nilai ganti rugi tanah itu dianggap terlalu tinggi dan sangat mahal, sehingga belum direspons.
 
Marius melanjutkan pemerintah hanya mampu membayar ganti rugi sesuai dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang ditentukan. Namun demikian, ia menyadari pemilik juga bebas menjual lahannya sesuai dengan harga pasar.
 
"Kan ada aturannya. Idealnya harus sesuai dengan NJOP, tapi namanya pemilik ya bebas menjual barangnya sesuai dengan harga pasar kan," imbuhnya.
 
Terhadap hal itu, Marius mengaku tidak punya kewenangan untuk menyelesaikan persoalan lahan, dan hanya bisa berhadap ada jalan keluar secepatnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Berita
Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau