MEDAN, KOMPAS.com - Sebanyak 286 hunian sementara (huntara) pengungsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, dialiri listrik gratis selama setahun.
Selain bantuan listrik gratis senilai Rp 279 juta, PLN lewat dana bina lingkungannya juga memberikan bibit tomat, cabai dan pupuk organik senilai Rp 220 juta lebih untuk rehabilitasi lahan pertanian di Desa Tiganderket yang merupakan desa terdekat dengan lokasi bencana.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Hendra Iswahyudi mengatakan, dampak erupsi panjang Gunung Sinabung tidak hanya kerusakan lingkungan.
Banyak rumah dan harta benda warga yang harus ditinggalkan serta rusaknya lahan pertanian yang berakibat gagal panen dan hilangnya sumber penghasilan masyarakat.
PLN Peduli hadir untuk membangun perekonomian masyarakat korban erupsi Gunung Sinabung, bantuannya berupa token listrik gratis.
"Harapannya dapat mendukung kegiatan ekonomi dan membantu para pengungsi di Huntara untuk mulai menata perekonomiannya. Memperkecil kesenjangan antara penghasilan dan standar kebutuhan hidup yang layak pasca erupsi," kata Hendra, Senin (9/4/2018).
Hendra menuturkan kedatangannya dalam rangka menindaklanjuti kunjungan Menteri ESDM pada Maret 2018 lalu. Dirinya bersama rombongan mendatangi Huntara III di Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat untuk melihat proses input nomor token listrik.
"Kami menindaklanjuti kunjungan Pak Jonan untuk membantu para pengungsi mendapatkan satu KWH meter untuk satu rumah karena sebelumnya beberapa rumah menggunakan satu KWH meter," sambung Hendra.
Dijelaskannya, bencana mengharuskan seluruh warga desa terdekat dengan lingkar gunung mengungsi ke Hunian dan posko pengungsian yang disediakan pemerintah.
Sebanyak 276 Kepala Keluarga (KK) menghuni Huntara dan posko pengungsian di Desa Ndokum Siroga.
Di Desa Tiga Nderket, ada 632 KK yang terdampak langsung abu vulkanik erupsi gunung. Mereka membutuhkan rehabilitasi sesegera mungkin agar dapat bercocok tanam kembali.
Bupati Karo Terkelin Brahmana mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan PLN, serta berharap hal ini mendorong dan memotivasi perusahaan lain untuk melakukan hal yang sama.
"Waktu Pak Jonan ke sini, kami meminta supaya listrik digratiskan untuk pengungsi Huntara. Sekarang masyarakat dapat menikmati listrik walau kondisinya masih cukup berat, khususnya masyarakat di delapan desa," kata Terkelin.
Salah seorang warga Huntara, Asni Bre Karo (40) yang berasal dari Desa Kuta Tengah mengaku sangat terbantu dengan listrik gratis ini.
"Sudah terbantu kami untuk menyekolahkan anak-anak. Biasanya kami beli token Rp 50.000 untuk dua minggu," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.