Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Dirut Waskita Ungkap Penyebab Kecelakaan Kerja

Kompas.com - 06/04/2018, 23:45 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com – Beban kerja berat rupanya menjadi penyebab utama maraknya kasus kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek konstruksi yang digarap PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Bagaimana tidak, dalam delapan bulan, dari 16 kasus kecelakaan konstruksi, delapan di antaranya terjadi pada proyek yang digarap kontraktor pelat merah itu.

Baca juga : Marak Kecelakaan Kerja, Waskita Akhirnya Pasang Direktur QSHE

“Ya tadi sudah saya singgung sedikit, karena produksinya itu memang banyak,” ungkap mantan Direktur Utama Waskita M Choliq kepada awak media di Jakarta, Jumat (6/4/2018) sore.

Kasus kecelakaan konstruksi yang paling banyak terjadi yakni pada pekerjaan girder. Baik itu yang jatuh saat diangkat maupun terguling ketika girder itu telah diletakkan pada sebuah struktur.

Choliq pun memberikan gambaran atas beratnya beban kerja Waskita pada tahun lalu. Sebagai gambaran, lebih dari 11.000 buah girder yang telah dipasang Waskita sepanjang 2017.

“Coba tanyakan ke kontraktor lain, saya yakin tidak ada yang memasang lebih dari 100. Bandingkan dengan Waskita yang 11.000. Bukan maksud membela (diri) ya,” kata Choliq.

Choliq mengaku, rentetan kecelakaan kerja yang terjadi merupakan pelajaran penting dan berhaga bagi Waskita. Ia berharap, agar kejadian serupa tidak terulang.

Terlebih, dengan adanya susunan direksi baru yang diumumkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) siang ini.

Baca juga : Resmi, M Choliq Bukan Lagi Boss Waskita Karya

“Waskita tentu sangat prihatin, mohon maaf atas rentetan kecelakaan yang terjadi,” tutup Choliq.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau