Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Hunian Apartemen Sewa Terus Turun

Kompas.com - 05/04/2018, 10:36 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com – Pangsa pasar apartemen sewa di Jakarta terus menurun dari tahun ke tahun. Meskipun pemerintah berencana mempermudah izin masuk bagi ekspatriat ke Indonesia, hal itu belum bisa mendongkrak okupansi lantaran adanya tambahan pasokan apartemen segmen ini dalam beberapa tahun ke depan.

Berdasarkan data Colliers International Indonesia, sampai kuartal I-2018 belum ada pasokan baru untuk apartemen sewa. Baik untuk servis apartemen maupun apartemen non servis.

Saat ini, pasokan apartemen sewa mencapai 8.860 unit, 60 persen di antaranya merupakan apartemen servis dan sisanya apartemen non servis.

“Tingkat huniannya cenderung turun dari 2015 ke 2016. Tapi dari 2016 ke 2017 itu relatif stabil. Untuk harga sewa cenderung datar,” kata Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto di Jakarta, Rabu (4/4/2018).

Kondisi kurang baik masih berlangsung pada awal kuartal tahun ini. Terjadi penurunan tingkat hunian 0,2 persen yaitu dari 71,2 persen pada kuartal IV-2017 menjadi 71 persen pada kuartal I-2018.

Apartemen non servis masih mendapat porsi tertinggi pada tingkat hunian yaitu 73,9 persen. Sementara apartemen servis hanya 65,6 persen.

Ferry memprediksi, persaingan ke depan untuk apartemen sewa akan semakin ketat. Pengembang, kata dia, selain harus berhadapan dengan sesama pengembang, juga dengan pemilik apartemen individu yang disewakan. Persaingan ini turut memicu ketatnya harga sewa.

“Kalau mengikuti pasar, kalau tidak dioperasikan oleh international operator, maka harga sewanya akan mengikuti pasar. Tapi kalau apartemen yang dioperasikan oleh international operator, maka harganya tidak bisa mengikuti pasar. Karena harus mengikuti harga principal di sana,” tutur Ferry.

Sebagai gambaran, tarif apartemen sewa Rp 367.947 per meter persegi per bulan untuk di kawasan pusat niaga atau central business district (CBD). Sementara, tarif sewa di Jakarta Selatan termasuk di kawasan non-primer di kisaran Rp 223.837 per meter persegi per bulan.

Kedua kawasan tersebut masih merajai sebaran apartemen sewa lantaran lokasinya yang dekat dengan kantor para ekspatriat atau sekolah internasional.

Selain itu, ia menambahkan, dalam empat tahun ke depan akan ada lima pasokan apartemen sewa baru di kedua kawasan tersebut, yaitu Ascott Sudirman, Oakwood Premier, Somerset Kentjana Jakarta, Somerset Sudirman, dan Ascott Menteng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau