JAKARTA, KOMPAS.com – Usai mendengar hasil penjelasan dari Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna soal masukan badan usaha jalan tol (BUJT) terkait rencana penurunan tarif tol, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bungkam saat dijumpai awak media di kantornya, Selasa (27/3/2018) siang.
Basuki hanya menyebut sudah mendapat pertimbangan dari BUJT atas rencana tersebut.
“Sudah, cuma saya harus ketemu Presiden,” singkat Basuki seraya memasuki mobil sambil meninggalkan awak media.
Baca juga : Investor: Perpanjangan Konsesi Tol Tak Menarik
Basuki memang dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membahas rencana penurunan tarif ini di Istana Negara. Saat meninggalkan kantornya, Basuki nampak didampingi Herry.
Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto yang semula ikut dalam pertemuan keduanya, juga enggan memberikan keterangan apa pun terkait rencana penurunan tarif ini.
Ia hanya memastikan pemerintah telah melakukan kajian dan penghitungan yang matang terhadap dampak yang ditimbulkan bila kebijakan ini direalisasikan.
“Sudah dihitung, biar diputuskan Pak Presiden,” singkatnya.
Sebelumnya, sejumlah investor merasa keberatan atas rencana penurunan tarif bagi kendaraan Golongan III, IV, dan V. Meskipun sebagai kompensasi, pemerintah menawarkan perpanjangan konsesi jalan tol kepada BUJT.
Baca juga : Tarif Tol Diturunkan, Balik Modal Investor Makin Mundur
Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto mengatakan, penurunan tarif tol akan berdampak terhadap pendapatan yang diterima badan usaha. Imbasnya, balik modal investasi pun dipastikan akan mundur.
Sementara itu, Direktur PT Astratel Nusantara Wiwiek D Santoso meminta, pemerintah menghormati perjanjian yang telah disepakati di dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
Ia beranggapan, perpanjangan konsesi kurang memberikan dampak menarik bagi BUJT.
“Kita prefer tidak menurunkan tarif, karena penurunan tarif terhadap perpanjangan konsesi itu kecil sekali. Artinya, konsesi setelah 50 tahun enggak ada artinya, sangat-sangat kecil,” kata Wiwiek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.