Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang China Percaya Diri Garap Pasar Rebo

Kompas.com - 16/03/2018, 22:56 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebagai pengembang baru yang masuk ke Indonesia, PT Sindeli Propertindo Abadi tak ingin menjadikan pengembang lain yang turut membangun hunian jangkung di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebagai kompetitor.

Sindeli Propertindo merupakan tentakel bisnis dari perusahaan investasi raksasa di bidang kesehatan asal China, Wuzhou Investment Group. Mereka menggarap proyek Jakarta Living Star di atas lahan seluas 4,8 hektar di kawasan tersebut.

“Kalau kita bicara persaingan di sekitar sini, sebenarnya kita ingin bekerja sama dengan kompetitor kita untuk membangun daerah ini,” kata CEO PT Sindeli Properti Abadi Wu Wei di Jakarta, Jumat (16/3/2018).

Ia mengaku, kawasan Pasar Rebo memiliki segudang fasilitas yang dapat mendorong bisnis properti, mulai dari rumah sakit hingga sekolah dari berbagai level.

Potensi itulah yang dibidik Sindeli Propertindo dan juga pengembang lain untuk mengekspansi bisnis mereka, di samping jumlah penduduk yang sudah mencapai sekitar 1 juta di kawasan ini.

“Setahu saya tiga tahun sebelumnya waktu datang pertama kali, di daerah ini belum ada properti. Tapi sekarang sudah ada tujuh proyek. Ini menunjukkan semua developer melihat Pasar Rebo ini potensial, makanya kita investasi di sini,” tutur Wu.

Untuk mengembangkan Jakarta Living Star, Sindeli membenamkan investasi 150 juta dollar AS atau setara Rp 2,07 triliun. Saat ini, pembangunan Tower A dengan investasi 25 juta dollar sudah dimulai.

Dari 594 unit apartemen yang ditawarkan di tower tersebut, ia mengklaim, telah menjual 90 persen atau 530 unit diantaranya. Selain unit hunian, nantinya juga terdapat kawasan komersial yang turut dikembangkan menara ini.

“Memang untuk Tower A ini penjualannya cukup bagus. Dari hasil survey kita, konsumen lebih banyak kalangan muda, baik itu karyawan swasta, businessman atau guru-guru. Kira-kira 30 hingga 50 persen konsumen kita ingin dihuni sendiri,” tuntas Wu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com