Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Incar Pasar Mahasiswa, Pacific Garden Style Sudah Terserap 60 Persen

Kompas.com - 05/03/2018, 16:29 WIB
M Latief

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembang apartemen menganggap keberadaan institusi perguruan tinggi baru yang banyak bermunculan di kawasan Serpong, Tangerang, telah menciptakan demand tinggi untuk kebutuhan indekos, penginapan, dan bisnis turunan lainnya. Pengembang berani menggelontorkan investasi besar untuk menggapai target yang tinggi.

Hal tersebut seperti pernah diungkapkan Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanulangkit kepada Kompas.com yang mengatakan bahwa kawasan Serpong selama ini dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan tinggi di sekitar Jakarta. Tak heran bila banyak pengembang yang membangun apartemen di sana mengincar mahasiswa sebagai pasarnya.

Baca: Harga Apartemen Mahasiswa di Serpong Naik 30 Persen

Salah satu contoh adalah apartemen Pacific Garden Style yang dikembangkan oleh PT Indopasifik Indahtama yang berani menggelontorkan investasi sekitar Rp 1 triliun untuk  mempercepat pemancangan tiang pertamanya.

Mayo R. Azhari, GM Sales &  Marketing Pacific Garden Style mengatakan, dengan jumlah mahasiswa lebih dari 8000 orang dan terus-menerus bertambah, dia optimistis rencana percepatan tersebut akan menembus target.

Berlokasi di Central Business District (CBD) Alam Sutera, Tangerang, lokasi apartemen tersebut selain berada di pusat bisnis, juga dikelilingi instansi pendidikan tinggi internasional, antara lain Universitas Bina Nusantara (BINUS), Binus-ASO School of Engineering yang bekerja sama dengan Jepang, Swiss German University (SGU), dan Universitas Bunda Mulia (UBM).

"Makanya, pemancangan tiang pondasi sudah kami kebut di awal tahun ini dan kami berharap pembangunan akan selesai sekitar akhir 2020," kata Mayo, Minggu (4/3/2018).

Dibangun di lahan seluas 1,4 hektar, Pacific Garden Style akan terdiri dari 3 tower dengan fasilitas pendukungnya seluas 16.000 meter persegi. Untuk tujuan investasi, lanjut dia, pasar apartemen di sekitar kawasan tersebut sudah terbentuk. Dengan membeli  apartemen mulai Rp 500 jutaan dan nilai sewa sekitar Rp 4 jutaan per bulan, investor bisa menggali keuntungan (return) sekitar 9 persen per tahun.

Catatan terakhir, dua tahun lalu, pertumbuhan harga properti di Serpong hanya sempat kalah dari Cikarang pada 2014. Dalam analisisnya, Direktur Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda Ali menjelaskan bahwa harga lahan di Serpong terus naik karena wilayahnya yang sangat luas, dan masih banyak tanah-tanah yang kosong.

"Makanya, ini akan jauh lebih menguntungkan ketimbang deposito bank dengan bunga sekitar 5 persen per tahun. Belum lagi nilai pajak atas bunga 20 persen dua kali lebih tinggi dibandingkan pajak atas sewa yang 10 persen. Artinya, apartemen bisa memberi return of investment besar," tambah Mayo.

Mayo sendiri mengaku optimistis bisa meraup banyak penjualan mengingat tingkat serapan pasar pada tahap pertama penjualan ini sudah sekitar 60 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com