SERPONG, KOMPAS.com - Wilayah Serpong, Tangerang, khususnya Gading Serpong, diklaim mencatat kenaikan harga properti yang paling tinggi dibanding daerah penyangga Jakarta lainnya selama kurun waktu 2011-2014.
"Ada di titik tertentu di Serpong yang bahkan kenaikannya 80 persen pada 2012," ujar pengamat properti dari Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda di Gading Serpong, Rabu (12/10/2016).
Menurut Ali, pasar properti Serpong di beberapa area sudah jenuh. Namun, meski mengalami kejenuhan pada 2012-2013 kenaikan harganya masih lebih tinggi dari daerah lain.
Pertumbuhan harga di Serpong hanya sempat kalah dari Cikarang pada 2014.
Dalam analisisnya, Ali menjelaskan, harga lahan di Serpong terus naik karena wilayahnya yang sangat luas, dan masih banyak tanah-tanah yang kosong.
"Harus dibedakan mana tanah kosong telantar dan produktif. Kalau di Gading Serpong ini, tanah kosong dan produktif," tutur Ali.
Meski belum dibangun, tanah-tanah kosong ini sudah diplot dan masuk dalam rencana jangka menengah sampai jangka panjang para pengembang.
Pengembang juga terus melakukan promosi sehingga mendorong kenaikan harga tanah terus terjadi.
"Mungkin nanti naiknya tidak setinggi itu lagi sampai 80 persen. Tapi, kalau ada amnesti pajak mungkin bisa tinggi lagi," sebut Ali.
Di sisi lain, pemerintah juga tengah menggenjot pembangunan infrastruktur, baik di barat maupun timur Jakarta.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.