Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Harga Properti di Serpong Paling Pesat

Kompas.com - 14/10/2016, 16:15 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

SERPONG, KOMPAS.com - Wilayah Serpong, Tangerang, khususnya Gading Serpong, diklaim mencatat kenaikan harga properti yang paling tinggi dibanding daerah penyangga Jakarta lainnya selama kurun waktu 2011-2014.

"Ada di titik tertentu di Serpong yang bahkan kenaikannya 80 persen pada 2012," ujar pengamat properti dari Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda di Gading Serpong, Rabu (12/10/2016).

Menurut Ali, pasar properti Serpong di beberapa area sudah jenuh. Namun, meski mengalami kejenuhan pada 2012-2013 kenaikan harganya masih lebih tinggi dari daerah lain.

Pertumbuhan harga di Serpong hanya sempat kalah dari Cikarang pada 2014.

Dalam analisisnya, Ali menjelaskan, harga lahan di Serpong terus naik karena wilayahnya yang sangat luas, dan masih banyak tanah-tanah yang kosong.

"Harus dibedakan mana tanah kosong telantar dan produktif. Kalau di Gading Serpong ini, tanah kosong dan produktif," tutur Ali.

Meski belum dibangun, tanah-tanah kosong ini sudah diplot dan masuk dalam rencana jangka menengah sampai jangka panjang para pengembang.

Pengembang juga terus melakukan promosi sehingga mendorong kenaikan harga tanah terus terjadi.

"Mungkin nanti naiknya tidak setinggi itu lagi sampai 80 persen. Tapi, kalau ada amnesti pajak mungkin bisa tinggi lagi," sebut Ali.

Di sisi lain, pemerintah juga tengah menggenjot pembangunan infrastruktur, baik di barat maupun timur Jakarta.

Di barat Jakarta, pemerintah memulai pembangunan Jalan Tol Serpong-Balaraja. Selain itu, pengembang juga terus membangun infrastruktur di dalam perumahan.

Lebih mahal dari Cibubur

Pada kesempatan lain, salah satu pengembang Gading Serpong, yakni PT Paramount Land juga mengakui adanya pertumbuhan harga selama beberapa tahun terakhir.

"Kalau kita lihat historisnya, Serpong mulainya lebih lambat dibanding Bekasi. Katakan tahun 1990-an," ujar Presiden Direktur Paramount Land Ervan Adi Nugroho.

Saat itu, jika dibandingkan, harga properti dan lahan di Cibubur masih lebih mahal ketimbang Serpong.

Namun, kini harga Serpong sudah jauh lebih mahal bahkan hampir dua kali lipat dibanding Cibubur. "Hitungan kami kenaikan per tahunnya bisa 13-15 persen," sebut Ervan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau