SINGAPURA, KOMPAS.com – Kecelakaan kerja tak hanya terjadi di Indonesia. Negeri tetangga, Singapura, tak luput dari peristiwa tak diharapkan tersebut.
Seperti dilaporkan Channel News Asia, seorang pekerja konstruksi tewas akibat kecelakaan kerja di lokasi proyek stasiun mass rapid transit (MRT) Lentor pada Kamis (1/3/2018) subuh.
Otoritas Transportasi Darat Singapura (LTA) mengatakan, insiden tersebut persisnya terjadi pada pukul 03.35 waktu Singapura.
Awalnya, imbuh LTA, pekerja tersebut tengah membongkar komponen mesin bor terowongan. Namun, kemudian ia terjatuh dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 04.30.
Setelah kecelakaan terjadi, pengerjaan konstruksi langsung dihentikan dan pekerja yang ada dikumpulkan untuk mendapatkan arahan.
Stasiun MRT Lentor dibuat di bawah tanah dan ditargetkan selesai pada 2020, sebagai bagian dari jalur Thomson-East Coast (TEL).
Dalam catatan Kompas.com, kecelakaan konstruksi hari ini menambah panjang kasus MRT Singapura.
Baca juga: Banjir Hingga Tabrakan, Ini Catatan Kasus MRT Singapura Tahun 2017
Pada Oktober 2017, terowongan MRT antara stasiun Bishan dan Braddell kebanjiran sehingga layanan lumpuh hampir 20 jam.
Investigasi kemudian berhasil menemukan penyimpangan dalam pemeliharaan sistem pencegahan banjir, dengan catatan kerja yang dipalsukan oleh staf.
Tak berhenti di sana, MRT Singapura juga mengalami tabrakan sesama kereta pada November 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.