Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Toko Terus Melorot, H&M Mulai Menyerah?

Kompas.com - 15/02/2018, 15:00 WIB
Haris Prahara,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Peritel pakaian tersohor asal Swedia, H&M, kembali merilis kabar mengejutkan.

Pada Rabu (14/2/2018), H&M mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasi remuk redamnya bisnis ritel dewasa ini.

Dalam pernyataan resminya, H&M mengatakan bahwa penjualan di gerai fisiknya bakal semakin merosot sepanjang tahun ini. Sebuah pernyataan yang mungkin terdengar pesimistis untuk peritel sekelas H&M.

Baca juga : Penjualan H&M Tahun Ini Diprediksi Terus Merosot

Terlebih lagi, tahun 2018 baru berjalan lebih kurang 45 hari, masih ada ratusan hari yang akan ditempuh hingga tahun berganti.

H&M lantas memprediksi, kenaikan penjualan toko fisik baru akan terjadi mulai 2019 mendatang.

Masih panjangnya masa pemulihan tersebut membuat H&M ogah berharap banyak dari penjualan di gerai konvensional.

Gerai H&M yang tutup di kota Scunthorpe, Inggris.Schunthorpe Telegraph Gerai H&M yang tutup di kota Scunthorpe, Inggris.
H&M mulai beralih ke primadona baru industri ritel, yaitu bisnis digital (online). H&M pun diketahui mulai menggenjot bisnis digitalnya di negara berpenduduk terbesar di dunia, China.

Di sana, H&M menggandeng Tmall, yang masih terkait dengan raksasa digital Alibaba. H&M berharap kangtau (rezeki yang tiba-tiba diterima) dari semiliar lebih warga Negeri Panda.

Baca juga : Simak, Cara H&M Berkelit dari Guncangan Ritel

Bersamaan dengan pernyataan getir jika penjualan di gerai fisik makin redup tahun ini, H&M justru mempublikasikan prediksi kenaikan pendapatan dari bisnis daring hingga 25 persen sepanjang 2018.

Menurut Bloomberg, itulah pertama kalinya H&M terang-terangan merilis penetrasi bisnis digitalnya kepada publik.

Masih disebutkan Bloomberg, H&M selama ini dipandang tertutup untuk membicarakan secara detail bisnis perusahaannya.

Paparan kinerja

Namun, jika diselisik lebih jauh, bukan tanpa sebab H&M berani mengumbar prediksi redupnya bisnis gerai fisik seperti itu.

Koleksi busana pria.Dok H&M Koleksi busana pria.
Untuk diketahui, akhir Januari lalu, H&M meluncurkan laporan kinerja terbarunya. Angkanya cukup memilukan.

Laba sebelum pajak H&M dalam tiga bulan per November 2017 merosot hingga dua digit, persisnya sebesar 34 persen. Nilainya susut jadi 4,9 miliar kronor Swedia (sekitar 440 juta Poundsterling).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau