Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembeli Apartemen Menengah Atas Masih "Wait and See"

Kompas.com - 07/02/2018, 17:28 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kontestasi politik pada tahun 2018 ini, dipastikan akan memberikan dampak terhadap sektor properti.

Terutama terhadap developer yang mengembangkan hunian bersegmen kelas menengah ke atas.

PT Synthesis Karya Pratama atau Synthesis Development pada tahun ini menargetkan penjualan yang tidak terlalu tinggi untuk proyek menengah mereka, Synthesis Residence Kemang.

"Sebenarnya sulit untuk menentukan target. Tapi kami menargetkan paling tidak terjual 100 unit pada tahun ini," kata GM Sales and Marketing Synthesis Development Imron Rosyadi kepada Kompas.com, Selasa (7/2/2018).

Secara fundamental ekonomi, menurut dia, kondisi perekonomian Indonesia cukup kuat. Hal itu setidaknya dapat dilihat dari suksesnya program pengampunan pajak atau tax amnesty.

Namun, uang yang disetorkan pada program tersebut belum sepenuhnya mengalir ke sektor ini. Tak heran bila pada tahun lalu penjualan Synthesis Residence, diakui Imron, belum menunjukkan prestasi yang signifikan.

"Masih mengendap di bank gateway, obligasi, dan saham. Yang pasar (menengah atas) saat ini wait and see," kata dia.

Dari dua menara yang ditawarkan, penjualan Tower Sadewa sudah mencapai 97 persen. Sementara, penjualan Tower Nakula baru 47 persen atau hanya naik 7 persen bila dibandingkan data Mei 2016.

Dari 725 unit yang ditawarkan untuk kedua tower, saat ini masih tersisa 30 persen atau sekitar 250 unit.

"Untuk angka kita tidak sesuai harapan. Tapi kita concern sekali dengan produk," kata dia.

Dilihat dari profil pemmbeli, menurut dia, penghuni atau end user masih jauh lebih besar perbandingannya dari pada investor.

Hal yang sama juga terlihat pada proyek apartemen mereka yang lain yaitu Prajawangsa City di Cijantung, Jakarta Timur.

Bedanya, proyek Prajawangsa City memiliki prospek penjualan yang lebih baik dibandingkan Synthesis Residence.

Apartemen ini lebih menyasar kalangan menengah ke bawah dengan harga yang lebih terjangkau yaitu berkisar antara Rp 500 juta hingga Rp 800 juta.

Sementara untuk Synthesis Residence dipatok dengan kisaran harga Rp 1,5 miliar hingga Rp 3 miliar.

"Secara tidak langsung, karena permintaan menengah bawah itu lebih besar (Prajawangsa lebih laku). Selain itu, Prajawangsa unitnya juga lebih banyak dibandingkan Kemang," ungkap Imron.

Meski demikian, Imron enggan mengungkapkan, saat disinggung terkait penjualan yang berhasil dibukukan Prajawangsa City.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Berita
Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Berita
Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Berita
Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Ritel
Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Berita
Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Berita
Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Fasilitas
Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Tips
Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Berita
Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Perumahan
Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Hunian
Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Perumahan
Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Berita
Pengembang Pusing, Isu Pemberian Rumah Gratis Bikin Akad KPR Tertunda

Pengembang Pusing, Isu Pemberian Rumah Gratis Bikin Akad KPR Tertunda

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau