JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan konstruksi terjadi pada proyek pekerjaan sipil pembangunan fasilitas perkeretaapian jalur Manggarai-Jatinegara double-double track (DDT) di Matraman, Jakarta Timur.
Padahal, dari informasi yang diperoleh, peralatan yang digunakan oleh kontraktor pelaksana, PT Hutama Karya (Persero), tergolong baru.
"Hutama Karya punya dua alat yang baru dibeli. Baru semua alatnya," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Jakarta, Senin (5/2/2018).
Alat yang dimaksud adalah launcher gantry. Ada dua launcher yang digunakan pada saat peristiwa itu terjadi, masing-masing harganya mencapai Rp 50 miliar.
Menurut Basuki, alat tersebut jauh lebih aman bila dibandingkan crane umumnya yang digantung ketika proses konstruksi dilaksanakan.
"Ini launcher gantry, kecelakaan pas pindahkan dari segmen enam ke tujuh," imbuh Basuki.
Kementerian PUPR, sebut dia, telah menerjunkan Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) untuk menginvestigasi penyebab terjadinya peristiwa ini.
Selain itu, para pekerja yang menggarap proyek tersebut juga merupakan pekerja konstruksi di bawah Hutama Karya langsung. Bahkan, anggota KKK Iwan Zarkasi menyebut seluruh pekerja proyek itu telah tersertifikasi.
"Ini dikerjakan langsung oleh Hutama Karya, bukan sub kontraktor. Bukan subkon spesialis juga. Pekerjaan besar, ini (terjadi) hari libur lagi, nanti dipelajari," kata Basuki.
Diberitakan sebelumnya, akibat peristiwa yang terjadi Minggu (4/2/2018) pagi tersebut, empat orang meninggal dunia.
Dua di antaranya meninggal di lokasi, sementara dua lainnya meninggal saat mendapatkan perawatan medis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.