KOMPAS.com - Generasi milenial saat ini senang melancong. Namun, preferensi mereka untuk tinggal tidak melulu di hotel, tetapi justru di tempat yang tidak biasa atau tinggal dengan orang lokal.
Meski demikian, data baru menunjukkan bahwa pelancong yang lebih muda cenderung memilih hotel dan resor daripada penyewaan dan akomodasi rumahan populer seperti Airbnb.
Setidaknya, hal tersebut terungkap dalam laporan tren perjalanan terakhir Resonance Consultancy, perusahaan strategi real estat dan pariwisata.
Laporan mereka menunjukkan, selain perjalanan solo, berkemah, dan perjalanan khusus di kota-kota, para milenial lebih memilih penginapan dengan layanan penuh atas akomodasi langsung dari pemilik.
Padahal di satu sisi, Airbnb menawarkan daftar lebih banyak daripada lima merek hotel internasional yang digabungkan serta serangkaian opsi pembayaran baru yang membuat perjalanan dan pemesanan secara berkelompok jauh lebih mudah.
Penelitian ini didasarkan pada sampel survei online penduduk AS berusia antara 20 dan 36 tahun yang telah berlibur selama semalam berjarak 120 kilometer dari rumah pada tahun lalu.
Survei tersebut menemukan, hampir sepertiga responden memilih pemesanan di situs traveling.
Selain itu, hampir separuh responden mengklaim bahwa mereka juga lebih suka memesan melalui situs hotel, resor, atau penerbangan tertentu.
Kemudian, hanya 23 persen pelancong milenial yang mengatakan bahwa mereka lebih memilih tinggal di apartemen atau kondominium milik pribadi.
Terlepas dari itu, hal tersebut tidak berarti bahwa milenial tidak memengaruhi sebagian besar pengguna Airbnb. Menurut Airbnb, sekitar 60 persen tamu yang telah memesan melalui Airbnb adalah milenial.
"Perjalanan yang dipesan oleh generasi milenial telah menyumbang lebih dari 77 juta kedatangan tamu di daftar Airbnb, termasuk lebih dari 44 juta hanya dalam satu tahun terakhir," lapor perusahaan tersebut.
Lantas, mengapa ada pergeseran? Rupanya, pelancong yang lebih muda sangat mendambakan kemudahan dan fasilitas yang lengkap pada 2018.
"Semakin sedikit interaksi manusia dalam pemesanan hotel atau pengalaman perjalanan, semakin baik," tulis Resonance.
Tidak harus berkoordinasi atau tinggal dengan tuan rumah terbukti sangat menarik bagi milenial yang tidak berminat untuk berbagi ruang dengan orang asing.
Keamanan, kolam renang, dan paket lengkap berupa fasilitas atau akomodasi rumahan juga berada di peringkat teratas dalam daftar keinginan mereka.
Meski memang rata-rata harga kamar Airbnb lebih murah, hal tersebut bukan yang paling diharapkan bagi pelancong muda pada 2018.
Generasi milenial secara aktif mencari masa depan yang cerdas dan bergaya. Mereka juga mencari penawaran kamar dengan masyarakat dan budaya khas setempat.
"Kemampuan hotel untuk mencerminkan dan menyalurkan hal-hal di sekitarnya lebih penting dari sebelumnya," lapor Resonance Consultancy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.