Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presdir Coldwell Banker: Permintaan Apartemen Mahasiswa Masih Tinggi

Kompas.com - 17/01/2018, 10:39 WIB

Jakarta, KompasProperti - Jemmy Handrianus, President Director Coldwell Banker Property Connections Residential, dalam diskusi terbatas di Jakarta, Selasa (16/1/2018), mengatakan prospek properti tahun ini masih bagus. Hal itu ditopang oleh faktor ekonomi yang membaik pada 2017 lalu.

"Pertumbuhan ekonomi sekitar lima persen dan tingkat inflasinya relatif bagus untuk dapat mendorong pertumbuhan sektor properti. Di sisi lain, kalau dilihat dari segmen apartemen, kami melihat mulai terjadi transaksi di pasar primary memasuki awal kuartal pertama di 2018 ini," ujar Jemmy.

Ada beberapa faktor yang menurut Jemmy ikut memicu pertumbuhan properti tersebut tahun ini. Selain pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan sekitar lima persen, faktor pendorong lainnya adalah agresifnya pembangunan infrastruktur di banyak daerah dan kota.

"Prioritas pemerintah saat adalah pembangunan infrastruktur transportasi, mulai jalan raya, tol dan kereta seperti mass rapid transit (MRT) dan kereta ringan (light rail transit/LRT). Adanya proyek-proyek baru infrastruktur ini akan meningkatkan aksesibilitas sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk sektor properti," ujar Jemmy.

Jemmy menilai, saat ini konsumen mulai melirik investasi di pasar properti vertikal. Namun demikian, menurut dia, segmen yang bertumbuh secara umum adalah residensial, baik itu rumah tapak (landed house) maupun hunian vertikal (apartemen).

Satu fenomena menarik, tambah Jemmy, adalah tren pembangunan apartemen dengan segmen mahasiswa. Jemmy mengatakan, sepanjang tiga tahun terakhir setidaknya ada enam pengembang yang fokus menggarap hunian vertikal dengan segmen mahasiswa. Nilai investasi yang digelontorkan tak kurang dari Rp 8,1 triliun.

Tak hanya terpusat di Jabodetabek. Proyek-proyek apartemen tersebut tersebar di Semarang, Bandung, Malang, Yogyakarta, sampai Surabaya.

Tingginya permintaan hunian di sekitar kampus itu tak lepas dari besarnya jumlah mahasiswa di kampus tersebut. Di Depok misalnya, Universitas Indonesia (UI) yang memiliki 291 program studi mencatat sekitar 47.166 mahasiswa.

Di Malang, Jawa Timur, tercatat ada lebih dari 131 ribu mahasiswa pada 2016. Jumlah itu baru berasal dari lima perguruan tinggi besar di kota tersebut.

"Apartemen untuk segmen dengan target market yang sudah jelas akan lebih diminati oleh pembeli. Khususnya mereka yang memiliki target pasar mahasiswa dengan harga di bawah Rp 500 juta per unit," kata Jemmy.

Jemmy melanjutkan, apartemen dengan segmen mahasiswa termasuk yang masih prospektif dan menjanjikan bagi bisnis properti tahun ini. Permintaan hunian di lingkungan kampus masih cukup tinggi terutama di kota-kota dengan perguruan tinggi ternama seperti di Depok, Surabaya, Jakarta, maupun Malang.

Satu-satunya segmen yang terus dibutuhkan dalam keadaan ekonomi apapun adalah apartemen segmen mahasiswa. Ini tak lain, lanjut Jemmy, karena pendidikan adalah salah satu sektor yang tidak terlalu terkena dampak gejolak ekonomi.

"Apapun kondisinya, pendidikan harus tetap jalan, orang tua akan tetap menyekolahkan anak-anaknya. Karena itu, permintaan yang cukup tinggi terhadap hunian di sekitar kampus dapat mendorong pertumbuhan apartemen segmen mahasiswa," kata Jemmy.

Selain bisa dimanfaatkan untuk tempat tinggal, apartemen di sekitar kampus juga dapat disewakan kepada mahasiswa lainnya. Tak lain, papar Jemmy, pendapatan tambahan dari yield apartemen sewa cukup menjanjikan.

"Di Depok misalnya, saat ini minimal 8 persen. Tiga tahun lagi minimal bisa naik sampai 10 persen," ujar Jemmy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau