JAKARTA, KompasProperti - Peristiwa ambruknya lantai mezanin Tower 2 Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (15/1/2018) pukul 14.10 WIB siang, menyita perhatian publik.
Gedung BEI merupakan menara kembar dengan area mencapai 25.280 meter persegi. Mengutip laman resmi Sudirman Central Business District (SCBD), Tower I selesai dibangun pada 1994, sementara Tower II rampung konstruksinya pada 1998.
Tower I dirancang setinggi 140 meter mencakup 32 lantai. Demikian halnya dengan Tower II yang juga setinggi 140 meter berisi 32 lantai.
Adapun manajemen pembangunan dari gedung yang sempat dikenal sebagai Bursa Efek Jakarta (BEJ) itu yakni PT First Jakarta International.
Baca juga : Gedung BEI, Perkantoran Mewah dengan Harga Sewa Selangit
"Keberadaan BEI mengubah kawasan SCBD sebagai pusat keuangan dan bisnis terkemuka di Jakarta," demikian keterangan pada laman SCBD seperti dikutip KompasProperti.
Selain itu, Gedung BEI juga menjadi markas bagi sejumlah lembaga keuangan, perbankan, perusahaan energi, perusahaan asuransi, dan konsultan properti ternama.
Sampai kini, PT Cushman and Wakefield Indonesia yang merupakan pengelola gedung BEI beserta aparat kepolisian masih menyelidiki penyebab peristiwa ambrolnya lantai mezanin tersebut.
Akibat insiden ini, 77 orang dilaporkan mengalami luka-luka dan dilarikan di tiga rumah sakit yang berbeda, yaitu RS TNI AL Mintohardjo, RS Siloam dan RS Pertamina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.