JAKARTA, KompasProperti - Setelah berlayar selama 17 hari, bentang tengah atau center span kedua Jembatan Holtekamp yang akan menjadi ikon baru Papua, tiba di Jayapura pada Selasa (2/1/2018) lalu.
Lantas, seperti apakah penampakan kedua center span yang dibuat di PT PAL Indonesia di Surabaya itu?
Center span Jembatan Holtekamp didesain sepanjang 400 meter. Secara keseluruhan, panjang jembatan itu mencapai 732 meter, dimana 332 meter sisanya merupakan jembatan pendekat.
Jembatan pendekat itu terdiri atas pendekat dari arah Hamadi sepanjang 33 meter dan dari arah Holtekamp sepanjang 299 meter.
Adapun lebar jembatan yakni 21 meter, yang terdiri atas empat lajur dua arah dilengkapi median jalan.
Center span pertama sudah lebih dulu tiba di Jayapura sejak 21 Desember lalu. Sama seperti yang kedua, center span pertama menempuh jarak perjalanan 3.200 kilometer selama 17 hari di atas laut.
Kehadiran Jembatan Holtekamp, tak hanya memberikan nilai strategis bagi Papua, tetapi juga bagi Indonesia.
Sebab, lewat jembatan tersebut, Indonesia dapat menunjukkan kepada dunia bahwa memiliki kemampuan untuk membangun jembatan bentang panjang dengan tipe box baja pelengkung yang rapi dan kuat.
"Ini adalah komitmen pemerintah untuk memaksimalkan sumber daya dalam negeri. PT PAL, bisa membuat kapal perang dan kapal selam, tentu mampu membuat jembatan," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Kamis (4/1/2018).
Metode center span strand lifting digunakan dalam pembangunan bentang tengah seberat 2.000 ton ini.
Dengan pembuatan jembatan yang dilakukan di dalam negeri ini, dapat menggerakkan industri baja nasional dan memberikan kesempatan bagi para tenaga ahli dan tenaga konstruksi Indonesia untuk unjuk gigi.
Investasi yang dibenamkan untuk membangun jembatan ini mencapai Rp 1,7 triliun, dimana untuk jembatan utama dibiayai Kementerian PUPR.
Sementara, dua jembatan pendekat dan pembebasan lahan menggunakan anggaran Pemprov Papua dan Pemkot Jayapura.
Jembatan ini nantinya akan menghubungkan Hamadi, Distrik di Jayapura Selatan dengan Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.
Hal ini berpengaruh pada waktu tempuh pengguna jalan dari Kota Jayapura ke Muara Tami yang akan menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw yang sebelumnya membutuhkan waktu 2,5 jam kini menjadi 60 menit.
“Saat ini kami tengah melakukan persiapan untuk pengangkatannya yang rencananya dilakukan pada 21 Januari 2018. Setelah nantinya terpasang akan dilakukan pengecoran lantai jembatan. Ditargetkan pekerjaan Bentang Tengah jembatan akan selesai pada Juni 2018,” kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII Jayapura Osman Marbun.