SURABAYA, KompasProperti - Konstruksi Jembatan Holtekamp yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Jayapura, diklaim cukup kuat.
Bahkan, Project Manager Jembatan Holtekamp Rizki Dianugrah menyebut, jembatan tersebut dirancang tahan gempa. Hal ini sesuai dengan kontur alam Jayapura yang rawan gempa.
"Dari sisi perencanaan itu sudah diperhitungkan mampu tahan gempa sampai 1.000 tahun," klaim Rizki saat berbincang dengan KompasProperti, Rabu (29/11/2017).
Perhitungan tersebut, ia menjelaskan, diketahui dari hasil simulasi yang dilakukan tim dengan menggunakan teknologi komputer.
Tim memasukkan berbagai kemungkinan kondisi gempa yang akan terjadi ketika konstruksi jembatan tersebut telah selesai dipasang.
Hasilnya, konstruksi jembatan yang menelan investasi menyeluruh sekitar Rp 1,7 triliun itu dianggap cukup tahan gempa dalam jangka waktu lama.
Rizki menambahkan, saat ini progres konstruksi jembatan sepanjang 400 meter itu telah mencapai 90 persen.
Bila nantinya, kedua bentang utama yang digarap PT PAL Indonesia telah dikirim ke Jayapura dan dipasang, maka pekerjaan yang tersisa hanya 5 persen.
Dibutuhkan waktu sekitar 30 hari untuk sekali proses pengiriman bentang utama. Namun, bila kondisi cuaca tidak memungkinkan, maka waktu pengiriman tersebut dapat lebih lama.
"Kita menyadari sekarang Desember (curah hujan) lagi tinggi-tingginya, kendala utama cuaca. Terus gelombang laut. Kemudian sisanya praktis hanya faktor teknis saja," kata dia.
Upaya mitigasi pun dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan pada saat proses pengiriman nantinya. Ia pun optimistis, bila pekerjaan proyek yang nantinya menjadi ikon Jayapura ini akan selesai tepat waktu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.