Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KBT Semarang akan Dijadikan Destinasi Wisata Air

Kompas.com - 06/01/2018, 23:17 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KompasProperti – Normalisasi sungai Kanal Banjir Timur (KBT) di Kota Semarang, Jawa Tengah tidak hanya untuk mengatasi persoalan banjir.

Lebih dari itu, jika nantinya sudah dikerjakan, BKT akan jadi salah satu destinasi baru di Semarang.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana Ruhban Ruzziyatno menilai, dibandingkan wilayah Kanal Banjir Barat (BKB), bantaran BKT jauh lebih bagus.

Sekalipun KBB juga telah dinormalisasi dan dijadikan salah satu destinasi wisata air di Semarang. 

“Lebih bagus dari BKB, karena lanskap cukup menjanjikan. Bantarannya cukup luas (untuk) dapat memanfaatkan,” kata Ruhban, Jumat (5//2018).

Ruhban menambahkan, Pemerintah Kota Semarang akan menata bantaran sungai agar lebih baik.

Selain itu, di sepanjang tanggul juga bisa didesain sebagai lokasi alternatif bagi warga untuk memancing.

“Tinggal nanti kita menata keindahan estetikanya. Sepanjang tanggul misalnya bisa untuk area mancing, area main anak, nanti ditata dengan Pemkot Semarang,” tambahnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebelumnya juga meminta agar KBT dilakukan penataan kawasan agar lebih indah dan dapat dinikmati. Ia ingin KBT dapat menjadi destinasi wisata seperti halnya KBB.

“Mudah-mudahan dapat dipakai untuk pariwisata,” harapnya.

Proyek normalisasi sungai KBT mulai dilakukan di bantaran sungai itu sepanjang 14,6 km dengan nilai proyek RP 485 miliar.

Proyek itu membentang dari hulu di Bendungan Pucanggading dan berakhir di muara sungai Laut Jawa.

Proyek untuk sistem pengendalian banjir ini melewati 4 kecamatan di Kota Semarang, yaitu Kecamatan Gayamsari, Kecamatan Semarang Timur, Kecamatan Semarang Utara dan Kecamatan Genuk.

Normalisasi KBT juga terintegrasi dengan sistem pengendalian banjir dan rob dengan normalisasi Sungai Seringin dan sungai Tenggang.

Dalam tahap I, normalisasi dilakukan sepanjang 6,7 km, dari muara hingga Jembatan Majapahit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com