Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Setahun, Hampir Seribu Gerai “Subway” Tumbang

Kompas.com - 26/12/2017, 17:00 WIB
Haris Prahara

Penulis

KompasProperti – Peritel makanan cepat saji Subway dalam masalah serius. Mereka ikut tergulung dalam pusaran kelesuan bisnis ritel sepanjang tahun ini.

Sepanjang 2017, jumlah gerai Subway di Amerika Serikat telah menyusut hingga hampir seribu atau tepatnya 909 cabang. Jumlah toko tutup tersebut 3 kali lipat lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.

Melansir Business Insider, Jumat (22/12/2017), jumlah terkini Subway yang beroperasi di Negeri Paman Sam adalah sebanyak 25.835 gerai.

Namun, tumbangnya gerai-gerai Subway tersebut bisa jadi hanyalah puncak gunung es. Tersisa sejumlah permasalahan lainnya.

Baca juga: Kisah Mengharukan di Balik Tutupnya Toko-toko Ritel...

Sejumlah analis ritel telah menyebutkan, jaringan restoran sandwich itu mulai ditinggalkan karena meningkatnya kesadaran masyarakat akan makanan yang lebih sehat.

Selain itu, Subway dilanda isu kurang sedap yakni adanya konflik dalam internal perusahaan.

Kondisi itu membuka peluang tumbangnya lebih banyak gerai Subway pada 2018 mendatang.

Business Insider melaporkan, pihaknya telah melakukan wawancara dengan sediktinya 3 pemegang waralaba Subway dari berbagai wilayah di AS.

Seluruh pemegang waralaba tersebut mengatakan bahwa berita lebih buruk terkait Subway amat mungkin terjadi pada tahun-tahun ke depan. Mereka menyebut hampir sepertiga gerai Subway tidak menguntungkan.

Semua pewaralaba berbicara dengan syarat anonim karena terikat hubungan mitra dengan perusahaan.

SubwayCroatia Week Subway
Untuk diketahui, pada Senin pekan lalu, Kepala Pemasaran Subway Amerika Utara Karlin Linhardt juga mengundurkan diri dari perusahaan tersebut.

Dalam sebuah pernyataan resminya, Subway memastikan pihak perusahaan tengah berupaya membangkitkan kembali bisnisnya.

Mengatur lokasi yang lebih tepat, merombak konsep restoran, serta meluncurkan produk baru menjadi sejumlah jurus andalan Subway untuk lepas dari belenggu nestapa ritel.

Juru bicara perusahaan enggan mengomentari rencana penutupan toko yang diperkirakan terjadi pada 2018.

Terlepas dari segala dinamika yang dialami, Subway diprediksi tetap akan menempuh jalan terjal tahun mendatang.

"Mereknya sudah lelah. Karyawan bahkan terlihat tak lagi bersemangat,” ungkap Joel Libava, konsultan waralaba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau