Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Penyaluran FLPP Tahun 2017 Tak Tercapai

Kompas.com - 12/12/2017, 20:46 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Penyaluran bantuan perumahan dari pemerintah kepada masyarakat, sampai akhir 2017 diprediksi tidak akan mencapai target. Padahal, target tersebut telah direvisi pada pertengahan tahun ini.

Awalnya, pemerintah menargetkan dapat menyalurkan bantuan 345.000 unit rumah. Dengan rincian, 120.000 untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan 225.000 unit untuk Subsidi Selisih Bunga (SSB).

Belakangan, target itu direvisi lantaran PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk atau BTN tidak mau menyalurkan FLPP. Hasilnya, target pun turun hanya menjadi 279.000 unit, terdiri atas 239.000 unit untuk SSB dan 40.000 unit untuk FLPP.

Revisi itu juga diikuti dengan kompensasi kenaikan porsi SSB yang semula Rp 312 miliar mennjadi Rp 615 miliar.

Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Lana Winayanti mengatakan, tidak tercapainya target itu disebabkan terlambatnya pencairan anggaran di dalam APBN-P 2017.

"Sebenarnya (target FLPP 40.000 unit), cuma kan terlambat keluarnya dana dari APBN-P, baru keluar kan sekitar akhir Oktober jadi waktunya tidak cukup untuk kejar itu," kata Lana di Menara BTN, Jakarta, Selasa (12/12/2017).

Sejauh ini, Lana menambahkan, realisasi penyerapan bantuan KPR SSB baru sekitar 168.000. Namun, Kementerian PUPR menargetkan agar penyaluran itu dapat tembus di atas 200.000 unit sampai akhir tahun.

Sejauh ini, realisasi penyerapan bantuan KPR SSB baru sekitar 168.000 rumah. Ditargetkan sampai akhir tahun tahun ini KPR SSB yang dapat terserap bisa di atas 200.000 unit.

"(Datanya) terus (diperbarui). Dalam minggu-minggu ini akan bertambah terus, mudah-mudahan di atas 200.000 unit," kata Lana.

Sementara untuk FLPP, Lana berharap dapat tembus minimal separuh dari target. Kendati demikian, Lana enggan mengungkapkan sejauh mana capaian target yang telah tercapai.

"Untuk FLPP kami upayakan akan mencapai target sekitar 21.000 unit," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com