JAKARTA, KompasProperti - Gaya hidup generasi milenial atau generasi Y yang lahir dalam rentang tahun 1980-1997, memiliki perbedaan dengan generasi sebelumnya.
Generasi milenial cenderung senang mencari hal baru dan hidup secara dinamis. Hal tersebut berpengaruh pada orientasi terhadap pemilihan rumah.
"Hidup mereka (generasi milenial) kan sering nongkrong di kafe-kafe gitu. Jadi tidak perlu tinggal di rumah tapak, kayaknya lebih cocok tinggal di rusunawa (rumah susun sewa)," ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid di Kementerian PUPR, Selasa (5/12/2017).
Menurut Khalawi, karena hidupnya dinamis dan seringkali bepergian, maka generasi milenial lebih ringkas untuk menyewa rusun atau apartemen.
Jika kelas generasi milenial lebih tinggi, maka bisa membeli keduanya.
Namun intinya, rumah vertikal merupakan jawaban untuk memenuhi kebutuhan hunian generasi milenial.
"Karena mereka hidupnya lebih dinamis, generasi milenial itu gak perlu rumah luas dengan kolam renang," jelas Khalawi.
Di samping itu, generasi milenial juga hidup di zaman yang tingkat urbanisasinya tinggi yang menyebabkan ketersediaan lahan semakin sedikit.
Tak heran jika pemerintah pun menggenjot pembangunan hunian vertikal terutama di kota-kota besar.
"Nanti akan kami dorong seperti Maja, penguasaan tanah itu secara besar itu jawabannya," kata Khalawi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.