Awal 2018, Gedung Pengganti SDN Protomulyo Mulai Dibangun

KENDAL, KompasProperti - SDN Protomulyo 2 Kaliwungu Selatan Kendal Jawa Tengah, yang dibongkar karena terkena proyek Tol Batang-Semarang, akan mendapat ganti gedung.

Gedung baru ini berada di belakang SMAN 1 Kaliwungu , yang jaraknya sekitar 500 meter dari lokasi lama.

Pembangunan gedung baru SDN Protomulyo 2 tersebut, rencananya mulai dilakukan awal tahun 2018.

Kasi Pengelolaan Aset Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jawa Tengah Rini Wikhidati mengatakan sudah meninjau langsung lokasi pengganti SDN Protomulyo 2 Kaliwungu Selatan.

Rini mengaku tidak ada masalah, karena hal itu sesuai dengan data yang diajukan ke gubernur.

“Kalau bisa, awal tahun 2018 pembangunan SDN Protomulyo 2 sudah dilakukan,” kata Rini, kepada KonpasProperti,mSenin (27/11).

Rini Menambahkan, tugasnya hanya mengecek tanah pengganti yang merupakan tanah milik desa yang terkena proyek tol. Termasuk tanah milik Desa Protomulyo, yang digunakan untuk membangun gedung sekolah.

Sementara itu, Kepala Desa Protomulyo Jumarno menuturkan gedung SDN Prottomulyo 2 dibangun di atas tanah milik desa. Luas tanahnya sekitar 1.478 meter persegi.

“Gantinya seluas 1.480 meter persegi,” kata dia.

Ada pun harga tanahnya senilai dengan harga tanah yang terkena proyek tol. Tanah pengganti ini sudah ditinjau oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

“Tadi, sudah ditinjau oleh kasi pengelolaan aset desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jawa Tengah,” sebut Jumarno.

Terkait dengan hal itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Tol Batang-Semarang di Kendal Yoyong Suryantomo mengatakan dari 4 SDN dan 1 SMPN yang terkena proyek tol, baru SDN Protomulyo 2 yang proses penggantiannya sudah selesai.

Saat ini rencana anggaran belanja dan desain gambar pembangunannya sedang didiskusikan antara konsultan, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Dinas Pendidikan.

“Kalau sudah disetujui, baru dibangun. Insya Allah, awal 2018 pembangunannya bisa dilaksanakan kalau semua proses sudah disetujui,” ucapnya.

Yoyong mengakui, masih banyak tanah desa dan tanah wakaf yang terkena proyek Jalan Tol Batang-Semarang dan prosesnya belum selesai.