Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kian Canggih, Resepsionis Hotel Singapura Mulai Diganti Mesin

Kompas.com - 12/10/2017, 11:00 WIB
Haris Prahara

Penulis

KompasProperti – Inovasi adalah kunci untuk memenangkan persaingan bisnis. Mungkin demikian landasan berpikir pemilik hotel di Orchard Road, Singapura ini.

Yotel, itulah nama hotel baru di jantung negara kota ini. Berbeda dengan hotel-hotel lainnya, Yotel berupaya mengedepankan teknologi dalam melayani tamunya. Seperti apa wujudnya?

Ketika memasuki lobi hotel, alih-alih disambut petugas resepsionis, para tamu justru dihadapkan pada sejumlah kios mesin. Tak perlu bingung, rupanya hotel ini memang menerapkan konsep pelayanan mandiri (do-it-yourself).

Tamu dapat mendaftar dan mengambil kunci kamar melalui mesin itu. Untuk proses check out, hal serupa juga dilakukan di mesin berlayar sentuh dan dilengkapi alat pendeteksi kartu tersebut.

“Otomatisasi dalam proses check in dan check out berfungsi menghemat waktu bagi para tamu di meja depan,” ucap General Manager Yotel Singapura Brendan Daly, seperti diwartakan Channel News Asia, Selasa (11/10/2017). 

Ini hanyalah satu dari sejumlah penawaran berbasis teknologi yang tersedia di Yotel, bagian dari jaringan hotel mikro berbasis di London. Yotel memang dikenal dengan penggunaan teknologi secara kreatif di dalam propertinya. 

Hote di Singapura itu resmi beroperasi awal Oktober ini dan merupakan cabang pertama di Asia.

Selain kios mandiri untuk tamu, kamar-kamar di Yotel turut dilengkapi dengan teknologi cerdas. Misalnya, pencahayaan otomatis dan TV pintar.

Setiap kamar juga dilengkapi "smartbed" yang dapat berubah menjadi sofa dengan menekan sebuah tombol.

Menurut Daly, dengan luas kamar tak terlalu besar, sekitar 14 meter persegi, teknologi yang ada diharapkan mampu memaksimalkan ruang.

Ia mengklaim, meskipun kamarnya tak terlalu luas, Yotel memiliki keunggulan lain, khususnya lokasi strategis. Tarifnya pun diklaim dia relatif murah. Dari 610 kamar, tarif terendah per kamar adalah 164 dollar Singapura (sekitar Rp 1,6 juta).

Kamar di Yotel SingapuraDok. Yotel Kamar di Yotel Singapura
"Ini (upaya Yotel) adalah bagaimana menyediakan semua yang dibutuhkan tamu, tetapi tak membuat mereka membayar hal-hal yang tidak terlalu dibutuhkan, misalnya ruang,” cetus Daly.

Dengan jumlah kamar yang tersedia, Yotel saat ini mempekerjakan sekitar 140 orang. Perusahaan berencana untuk meningkatkan jumlah staf menjadi 180 orang dalam tiga bulan ke depan.

Daly menambahkan, penggunaan teknologi dapat membuat Yotel bertahan dengan jumlah staf lebih ramping dibandingkan hotel lainnya.

Menurut dia, sebuah hotel konvensional dengan jumlah kamar yang sama, biasanya memerlukan staf dua atau tiga kali lipat lebih banyak daripada Yotel.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau