Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Kaget Rumah 100 Meter Persegi Dihuni 36 Orang

Kompas.com - 28/09/2017, 15:11 WIB
Dani Prabowo

Penulis

 

JAKARTA, KompasProperti - Salah satu penerima bantuan program bedah rumah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Cilincing, Jakarta Utara, diketahui menghuni rumah yang dipenuhi oleh tujuh keluarga.

Padahal, ukuran rumah tersebut hanya 100 meter persegi.

"Tadi saya dibisiki, rumahnya Pak Uwik, luas tanahnya 112 meter persegi, rumahnya 100 meter persegi, anggota keluarganya 36 orang," kata Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat meresmikan program bedah rumah, Kamis (28/9/2017).

Djarot mengaku terkejut mendengar informasi terkait masih adanya keluarga di Jakarta yang tinggal berhimpitan di dalam sebuah rumah.

Untuk itu, sejak beberapa waktu lalu, Pemprov DKI Jakarta terus mempercepat penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat. Di antaranya dengan menggandeng swasta melalui program corporate social responsibility (CSR).

"Program bedah rumah ini sebetulnya digagas oleh Pak Basuki Tjahja Purnama (Ahok). Saya beserta dengan beliau waktu itu (berpikir) bagaimana caranya untuk melakukan revitalisasi lingkungan yang kumuh di Jakarta," kata dia.

Setidaknya, ada 67 rumah di Cilincing, Jakarta Utara, yang mendapatkan bantuan program bedah rumah dari Pemprov DKI Jakarta. Jumlah tersebut turun dibandingkan usulan sebelumnya yang mencapai 83 unit.

"Karena setelah diteliti, ada beberapa rumah yang sudah pernah menerima bantuan serupa, ada juga yang rumahnya kondisi tingkat dan sebagainya," kata dia.

Sempit

Sementara itu, Surati (45), putri pertama Uwik, mengaku, sudah cukup lama tinggal di rumah tersebut beserta ketujuh saudaranya.

Kondisi perekonomian keluarga yang tidak memungkinkanlah yang menyebabkan dirinya dan saudara-saudaranya harus rela tinggal berhimpitan di dalam rumah itu.

"Bahkan di dalam satu kamar itu ada dua KK (kepala keluarga)," tuturnya.

Sebelum dibedah, kondisi rumah yang ditinggali sangat memprihatinkan. Tinggi langit-langit rumah hanya sebatas tinggi orang dewasa. Tak jarang penghuni harus sedikit membungkuk saat berjalan.

Selain itu, atap rumah yang berlubang sering bocor saat hujan turun. Bahkan, beberapa kali rumahnya sempat terdampak banjir saat hujan cukup deras.

"Sekarang agak lumayan lega, karena langit-langitnya kan ditinggiin. Jadi bisa agak nafas gitu. Tapi ya masih empet-empetan," ungkap SUrati.

Djarot yang sempat menyambangi rumah tersebut berpesan kepada Surati dan keluarganya untuk ikut program Keluarga Berencana. Pasalnya, beberapa saudaranya diketahui memiliki anak lebih dari dua.

"Anak-anak ini kan semakin lama semakin dewasa, semakin tumbuh. Mereka juga membutuhkan ruang," tutup Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com