Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertahankan Omset, Pedagang Glodok Berjualan "Online" dan "Offline"

Kompas.com - 19/09/2017, 18:00 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Kendati praktik jual beli daring atau online marak, namun keberadaan mereka dinilai bukan sebagai pesaing bagi pedagang yang beroperasi di pusat perdagangan.

Sebaliknya, fenomena tersebut ditangkap sebagai peluang dalam menggenjot omset baik harian, maupun bulanan.

Baca: Glodok, Nasibmu Kini...

"Kami tidak bisa memusuhi teknologi. Kami gandeng teknologi untuk maju bareng. Karena kalau kami musuhi teknologi, percuma. Teknologi semakin berkembang," kata General Manager Marketing Harco Glodok Aries Haryadi Sandi di Lindeteves Trade Center (LTC) Glodok, Selasa (19/9/2017).

Menurut dia, tidak sedikit masyarakat yang masih tetap menggunakan cara lama dalam berbelanja, yaitu dengan mendatangi toko yang menjual barang yang diincar.

Hal itu setidaknya terlihat dari banyaknya kendaraan yang datang ke LTC setiap harinya, yang berkisar 8.000 unit untuk kendaraan roda dua dan 7.000 unit untuk kendaraan roda empat.

Umumnya, praktek jual beli tersebut terjadi di toko-toko elektronik yang menjual barang dengan harga fantastis, antara puluhan hingga ratusan juta rupiah.

"Kalau alat teknik atau elektronik, pembelinya belum puas, jadi harus datang ke lokasi untuk tes fisik," ungkap Pengawas Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) LTC Glodok, Alex Suharly.

Alex yang juga berjualan di LTC Glodok itu, mengaku, juga menawarkan barang dagangannya secara online. Menurut dia, pedagang harus beradaptasi dengan perkembangan jaman bila ingin bertahan.

"Untuk perusahaan saya, saya siapkan online dan offline. Karena sekarang ini, online apalagi untuk alat teknik itu mahal, pembeli ini butuh kepercayaan. Karena itu harus lihat dulu, kalau belum lihat belum puas," kata Alex.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com