JAKARTA, KompasProperti - Pembangunan jalan tol Padang-Bukittinggi-Pekanbaru yang dirancang sepanjang 240 kilometer ditargetkan dapat dimulai pada 2018.
Pemerintah kini tengah menjajaki kerja sama dengan Jepang terkait rencana pembangunan tersebut.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangun tol tersebut cukup besar, yaitu Rp 35 triliun.
Selain menjajaki kerja sama dengan Jepang, pemerintah juga menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dalam pembangunan tersebut.
"Saya sudah bicara dengan JICA Jepang dan Minggu lalu timnya sudah datang melakukan survei lokasi. Sementara, untuk opsi skema KPBU bisa melalui penugasan kepada PT Hutama Karya," kata Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima awak media, Selasa (29/8/2017).
Untuk menyingkat waktu tempuh, konstruksi yang akan digunakan yaitu dengan caran membuat terowongan yang menembus bukit. Konstruksi itu juga mengurangi luas lahan yang harus dibebaskan pemerintahn.
Basuki menambahkan, jalan tol Padang-Bukittinggi-Pekanbaru bakal memiliki rute yang cukup panajng. Karena itu, pemerintah akan menyiapkan rest area dalam jumlah yang cukup banyak.
"Keberadaan rest area ini akan mengakomodir usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masyarakat. Sehingga kehadiran jalan tol meskipun penting untuk mempercepat mobilitas barang dan jasa, namun tidak mematikan ekonomi UMKM," ujarnya.
Ruas tol Padang-Bukittinggi-Pekanbaru akan terhubung dengan Tol Trans Sumatera yang merupakan bagian dari ASEAN Highway. Tol ini akan memperpendek waktu tempuh dari antara 8-10 jam menjadi 3-4 jam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.