Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Rumah Subsidi Masih Jauh dari Target

Kompas.com - 25/08/2017, 08:00 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Realisasi program rumah subsidi pada tahun 2017 ini, masih jauh dari target. Ketidakmampuan pengembang dalam menyediakan rumah di daerah, dianggap menjadi alasannya.

Direktur Perencanaan Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Eko Djoeli Heripoerwanto mengungkapkan hal itu saat menjadi pembicara dalam sebuah diskusi di Auditorium Kementerian PUPR, Kamis (24/8/2017).

"Developer ini tidak bisa bangun karena ijin yang tidak keluar atau biaya proses pengurusan izin yang terlalu mahal," kata Eko.

Sampai dengan Agustus, realisasi rumah subsidi melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) baru mencapai 8.014 unit. Padahal, target yang ditetapkan dalam program tersebut 40.000 unit.

Demikian pula untuk target program Subsidi Selisih Bunga (SSB) dan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM). Untuk SSB, hingga kini yang telah terealisasi baru 46.757 unit dari target 239.000 unit.

Sedangkan, untuk program SBUM yang baru dicapai yaitu 55.586 unit dari target 278.000 unit.

Kendati masih jauh dari target, Eko optimistis, target tersebut masih dapat tercapai. Terlebih, ada sepuluh provinsi yang berpotensi membutuhkan pertumbuhan pembangunan rumah yang cukup besar.

"Kami mengidentifikasi ada sepuluh provinsi di mana pengembang masih memiliki potensi membangun rumah," kata dia.

Kesepuluh provinsi itu yakni Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Banten, dan Jawa Barat. Kemudian, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.

Adapun potensi kebutuhan rumah di kesepuluh wilayah itu mencapai 226.000 unit pada tahun ini.

"Kami lihat di sini bahwa REI termasuk organisasi pengembang terbesar yang kita prediksi dapat memasok rumah di sepuluh daerah itu. Termasuk Apernas, Apersi, Asperi, Asprumnas dan Perumnas," tutur Eko.

"Jadi, kita tidak perlu khawatir," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com