Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/08/2017, 18:29 WIB
Dani Prabowo

Penulis

Nusa Dua, KompasProperti - Pemerintah Provinsi Bali berencana mengembangkan kawasan Bali utara sebagai destinasi wisata baru. Kendati sebenarnya wilayah tersebut telah memiliki beberapa lokasi yang layak dijadikan sebagai destinasi wisata, namun pengelolaannya belum maksimal.

Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer mengatakan, Pemprov Bali sebelumnya telah menggandeng BUMN yang bergerak di sektor pariwisata itu untuk mengembangkan kawasan Kabupaten Buleleng yang berada di Bali utara.

"Kita sudah siap masuk dengan pengalaman kita, dengan expertise kita untuk membangun Bali utara. Sehingga ada kawasan seperti Nusa Dua di Bali utara," kata Abdulbar di Nusa Dua, Kamis (17/8/2017).

Beberapa lokasi pariwisata yang cukup potensial untuk digarap di Bali utara, sebut dia, antara lain Pantai Lovina, Gilimanuk, dan Teluk Pemuteran. Namun, belum banyak investor melirik kawasan tersebut, lantaran konektivitas yang belum baik.

Dia menambahkan, luas kawasan yang akan dikembangkan nantinya mencapai 600 hektar. Namun, Abdulbar enggan merinci kawasan di Kabupaten Buleleng yang bakal digarap.

"Nantinya pengembangan di utara itu community based on tourism. Tetap ada sarana untuk hotel bintang lima, tapi di sana kita arahkan untuk community based itu," kata dia.

Menurut dia, jika telah dikembangkan, kawasan Bali utara dipastikan mampu bersaing dengan kawasan Bali selatan. Pasalnya, dari sisi tradisi dan kebudayaan Bali utara lebih kental dibandingkan Bali selatan.

"Kalau di sini kan aslinya daerah nelayan, kalau di utara itu adatnya lebih kuat. Mereka masih lebih tradisional daripada di sini. Jadi, konsepnya tetap sebagai destinasi, orang bisa stay dengan keamanan dan ketenangan (seperti di Bali selatan)," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com