Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revisi Sejuta Rumah, Pemerintah Dinilai Hanya Bisa Salahkan Pengembang

Kompas.com - 26/07/2017, 21:00 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Keterbatasan kemampuan pengembang dalam memasok rumah di daerah, menjadi alasan Pemerintah merevisi target Program Nasional Pembangunan Sejuta Rumah.

Awalnya, Pemerintah menargetkan 345.000 unit rumah terbangun tahun ini. Namun, usai rapat kerja dengan DPR awal pekan ini, Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lana Winayanti mengoreksinya menjadi 279.000 unit.

Baca: Salah Prediksi, Pemerintah Turunkan Target Sejuta Rumah Tahun Ini

"Itu (pemerintah) cuma mencari tempat jatuh yang enak, (dengan) menyalahkan pengembang," kata Ketua Umum Lembaga Pengkajian Pengembangan Perumahan dan Perkotaan Indonesia, Zulfi Syarif Koto kepada KompasProperti, Rabu (26/7/2017).

Pada dasarnya, menurut Zulfi, pengembang siap bekerja sama dengan pemerintah dalam membangun rumah subsidi, sepanjang, ada margin antara biaya produksi dengan harga jual.

"Margin itu diperlukan pengembang untuk menggaji pegawai, bayar pajak, bayar tunjangan. Pengembang itu kan bukan Kementerian Sosial," kata dia.

Namun dalam pelaksanaannya, tak jarang pengembang di daerah yang ingin membangun rumah justru dipersulit. Baik itu dari sisi perizinan maupun lantaran tingginya tarif pajak.

Di samping itu, kondisi perekonomian yang tidak cukup baik menyebabkan permintaan menurun. Tak hanya sektor properti kelas atas, sektor properti kelas menengah dan bawah pun terpapar dampak kondisi perekonomian yang kurang baik.

Akumulasi faktor penyebab itu-lah yang membuat pengembang berpikir ulang untuk menyediakan rumah subsidi bagi masyarakat. Pasalnya, menurut Zulfi, pengembang umumnya enggan menyediakan rumah yang tidak jelas penghuninya.

"Belum lagi harga bahan baku produksi yang tinggi. Buat apa pengembang memproduksi rumah untuk dihuni hantu?," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Kawasan Terpadu
IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

Hotel
Ada 'Long Weekend', Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Ada "Long Weekend", Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Berita
4 Hari 'Long Weekend', Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

4 Hari "Long Weekend", Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

Berita
Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Berita
Kini, Pelataran Hadir di 107 Kantor BPN Seluruh Indonesia

Kini, Pelataran Hadir di 107 Kantor BPN Seluruh Indonesia

Berita
Naik Whoosh Lebih Mudah, Ada Banyak Integrasi Moda

Naik Whoosh Lebih Mudah, Ada Banyak Integrasi Moda

Berita
Gratis, Naik KA Feeder dari Stasiun Padalarang-Bandung

Gratis, Naik KA Feeder dari Stasiun Padalarang-Bandung

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sleman: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sleman: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kulon Progo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kulon Progo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gunungkidul: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gunungkidul: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com