Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Prediksi, Pemerintah Turunkan Target Sejuta Rumah Tahun Ini

Kompas.com - 25/07/2017, 11:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Pemerintah merevisi jumlah target Program Nasional Pembangunan Sejuta Rumah.

Menurut Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Lana Winayanti, jumlah yang diturunkan saat ini lebih realistis.

"Tahun ini target 279.000 unit. Angka penyesuaian itu keluar setelah kami melakukan pemetaan di provinsi-provinsi," ujar Lana usai rapat kerja di DPR, Senayan, Jakarta, Senin (24/7/2017).

Lana menuturkan, dalam pemetaan tersebut kementerian melihat kesanggupan pengembang dalam measok rumah.

Ketika pemetaan tersebut, para pengembang mengaku kepada Lana, kerap menemui kesulitan dalam membangun rumah karena rumitnya perizinan. Selain itu, kebutuhan pasar di daerah juga masih minim.

Dengan pertimbangan tersebut, angka total pembangunan Program Nasional Sejuta Rumah diturunkan dari sebelumnya 345.000 unit.

"Boleh dibilang kami salah prediksi kalau sekadar menaikkan angka dari tahun lalu. Jadi perhitungan saat ini sudah realistis. Dulu terlalu optimistis," kata Lana.

Dia menambahkan, Program Pembangunan Nasional Sejuta Rumah tidak hanya persoalan pasokan, namun juga ada permintaan di dalamnya.

Selama ini, menurut Lana, pemerintah lebih fokus menangani pasokan. Oleh sebab itu, saat ini pemerintah juga mulai memikirkan pembiayaan perumahan untuk membantu dari sisi permintaan.

"Bagaimana rumah yang sudah dibangun pengembang dan Perumnas dapat diakses masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) Jadi jangan double penghitungan," pungkas Lana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com