Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efektivitas Simpang Susun Semanggi Diprediksi Hanya 6 Bulan

Kompas.com - 01/05/2017, 12:27 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Simpang Susun Semanggi disebut-sebut dapat mengurangi kemacetan yang terjadi di Jalan Jenderal Gatot Soebroto (Gatsu) dan Jalan Jenderal Sudirman di bagian bawahnya.

Jembatan Semanggi yang berbentuk daun semanggi ini, pada jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari dipadati kendaraan meski lajurnya cukup banyak.

Meski demikian, efektivitas Simpang Susun Semanggi yang telah memasuki tahap akhir (finishing) pada Selasa (25/4/2017) malam masih dipertanyakan.

Baca: Ketua ITDP: Simpang Susun Semanggi Tak Bisa Urai Kemacetan

"Nanti orang berbondong ke situ dengan imej lancar dan 6 bulan lebih satu hari stuck lagi," ujar Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana saat diskusi bersama Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Jakarta di Balai Kota Jakarta, Jumat (28/4/2017).

Ia menambahkan, Simpang Susun Semanggi tidak pernah ada dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Triwisaksana mempertanyakan perhitungan pemerintah sehingga dapat menyimpulkan Simpang Susun Semanggi mengurangi kemacetan 30 persen.

"Itu enggak menyelesaikan masalah mobilitas kita. Itu malah memberikan karpet merah kepada kendaraan pribadi atau private car oriented," jelas dia.

Pengerjaan Simpang Susun Semanggi dilaksanakan sejak April 2016. Dana yang dianggarkan untuk pembangunan proyek itu mencapai Rp 360 miliar.

Dana tersebut berasal dari nilai kompensasi pengembang PT Mitra Panca Persada, anak perusahaan asal Jepang, Mori Building Company.

Selanjutnya, pengerjaan tahap akhir yang dipacu adalah penyelesaian on/off ramp kedua jalan layang, penyelesaian barrier tepi (paravet) dan pelapisan hotmix dilengkapi marka/rambu.

Rencananya, Simpang Susun Semanggi akan mulai beroperasi pada Juli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com