Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Rp 100 Juta, Pengembang Tawarkan Rumah Bersubsidi di Karawang

Kompas.com - 22/02/2017, 08:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mempercepat penjualan rumah bersubsidi Perumahan Griya Mekar Indah, Karawang, PT Dynatal Tata Persada Sampurna menggandeng beberapa perusahaan dan koperasi karyawan, termasuk paguyuban di kawasan industri Karawang dan sekitarnya.

"Kebutuhan rumah di Karawang masih sangat besar, terutama untuk perumahan bersubsidi. Tidak kurang dari 500-an pabrik ada di kawasan ini," ujar Franklin Pianaung, Direktur Pemasaran PT Dynatal Tatapersada Sampurna (DTPS), Selasa (21/2/2017).

Saat ini tidak kurang dari tujuh perusahaan industri, koperasi karyawan dan paguyuban sudah menandatangani kerjasama dengan DTPS. Beberapa di antaranya adalah Rumah Sakit IZZA, PT Sayap Mas Utama, PT Asahi Mas, PT Indofood, PT Yurim Indah Utama, dan PT Astra Honda Motor (AHM).

Terakhir, Minggu (19/2/2017), kelompok usaha Eureka Group itu juga melakukan penandatangan kerjasama dengan Paguyuban Gunung Jati.

"Jumlah pekerja atau karyawan di Karawang itu ratusan ribu. Kami sangat yakin akan terserap pasar dalam waktu singkat, karena pasar rumah bersubsidi sangat besar," kata Franklin.

Wakil Ketua Paguyuban Gunung Jati Karawang, Muhamad Susanto, mengaku menyambut baik pemasaran rumah bersubsidi itu. Menurut dia, dengan harga terjangkau, pemilihan lokasi dan kualitas bangunan sudah mewakili kebutuhan 11.000 anggota paguyuban itu untuk memiliki rumah sendiri. 

"Apalagi mayoritas dari anggota belum punya rumah sendiri," kata Susanto.

Paguyuban Gunung Jati adalah komunitas warga dari empat kabupaten di Jawa Barat, meliputi Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kunigan. Mayoritas warga itu bekerja di kawasan industri Karawang.

Rp 100 juta

Perumahan Griya Mekar Indah yang dikembangkan oleh PT Dynatal Tatapersada Sampurna, adalah rumah bersubsidi berkonsep klaster. Lokasinya di kawasan Karawang-Cikampek, Jawa Barat.

Rencananya proyek hunian ini dikembangkan hingga 1.500 unit di lahan seluas 20 hektar. Proyek rumah murah tersebut meliputi tiga tipe, yakni 22/60, 30/60, dan 36/75 dengan harga mulai Rp100 juta hingga Rp300 juta per unit.

"Bisa dibeli dengan skema KPR bersubsidi. Cicilannya mulai Rp600 ribuan per bulan dengan uang muka Rp500 ribuan," ujar Ugik Sugiyanto, Direktur Utama PT Dynatal Tatapersada Sampurna.

Menurut dia, saat ini strategi pemasaran rumah bersubsidi lewat kerjasama komunitas dan instansi dirasakan cukup efektif. Buktinya, hanya beberapa bulan sejak pertama kali Perumahan Griya Mekar Indah dipasarkan, sudah terjual lebih dari 200 unit.

"Itu dari 800 unit yang kami bangun di tahap pertama," ujarnya.

Lukman Purnomosidi, Direktur Utama Eureka Group menambahkan bahwa kehadiran GMI di tengah tingginya kebutuhan rumah murah layak huni di kawasan industri diharapkan bisa menjadi solusi, terutama bagi karyawan dan pekerja. Setidaknya, menurut Ketua Umum DPP REI periode 2004-2007 ini, upaya itu dilakukan sebagai kontribusi pengembang dalam menyukseskan program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah.

"Saya tahu persis masalahnya yaitu kekurangan suplai. Permintaan sangat banyak, tetapi sebagian kalangan pengembang masih enggan membangun rumah bersubsidi karena kesulitan lahan," kata Lukman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com