Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengabaikan Potensi, Kota-kota di Indonesia Berkembang Generik

Kompas.com - 21/11/2016, 21:30 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kota-kota di Indonesia mengalami krisis identitas. Ini sebuah kondisi ingin terlihat sama satu dengan lainnya.

Padahal potensi tiap kota berbeda-berbeda dan tak bisa dijadikan serupa semuanya. Hal tersebut utamanya terlihat pada proses mencitrakan kota-kota tersebut.

Tengok saja di Makassar dan Ambarawa yang sama-sama memiliki tulisan berhuruf kapital seperti "PANTAI LOSARI" dan "I AM BARAWA."

"Saya merasa kota-kota di Indonesia makin generik, dalam artian kelihatan sama satu dengan lainnya. Secara branding semakin mirip. Padahal mereka punya potensi budaya yang harusnya ditonjolkan," kata Direktur RUJAK Center for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja, di Hotel Le Meridien Jakarta, Senin (21/11/2016).

Selain itu, dari segi lingkungan hidup Elisa juga melihat ada kecenderungan melihat satu solusi di satu kota dianggap solusi juga untuk kota lainnya.

Misalnya reklamasi di Teluk Benoa diikuti Jakarta dan Makassar yang membuatnya seolah satu-satunyacara menambah lahan hanya dengan membuat daratan buatan.

Kemudian solusi tempat tinggal yang diadopsi satu sama lain, contohnya rumah susun (rusun) atau apartemen.

Hal itu berkembang seolah rusun jadi solusi untuk semua. Padahal menurut Elisa bukan seperti itu.

"Jadi ini yang mengkhawatirkan saat ini ketika kota-kota menganggap satu solusi yang dilakukan menjadi solusi untuk semuanya," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com