Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak "Eat, Pray, Love", Harga Properti di Bali Meroket

Kompas.com - 16/11/2016, 11:04 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bali merupakan salah satu daerah terkaya di Indonesia dengan 80 persen ekonomi bergantung pada pariwisata. Saat ini, Bali mengalami lonjakan harga properti yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa tahun terakhir.

Pasalnya, orang Indonesia dan warga negara asing (WNA) masih menjadikan Bali sebagai kawasan paling menarik untuk investasi. 

Perhatian media global juga ikut berkontribusi terhadap ledakan pariwisata di Bali termasuk setelah peluncuran film "Eat, Pray, Love" pada 2010. Saat ini, diperkirakan 30.000 ekspatriat tinggal di Bali.

Enam tahun yang lalu, sebuah vila dengan empat kamar tidur yang dibangun di tanah bebas kepemilikan di Berawa, harganya berkisar antara 600.000 sampai 700.000 dollar AS (Rp 8 miliar-Rp 9,3 miliar). Sekarang, vila yang sama bernilai 1,65 juta dollar AS (Rp 22 miliar).

"Bali telah lebih dari 10 sampai 12 tahun, menjadi area dengan kinerja properti terbaik dalam hal apresiasi lahan kosong di dunia," kata Matthew Georgeson dari Elite Havens.

Hal ini terutama karena pembatasan perencanaan yang melarang ketinggian bangunan lebih dari empat lantai.

Berdasarkan penelitian Global Property Guide pada bulan April 2016, harga vila di Bali berkisar 1.100 dollar AS-2.300 dollar AS (Rp 14,6 juta-Rp 30,6 juta) per meter persegi.

Di BASK Gili Meno, harganya berkisar dari 210.000 dollar AS (Rp 2,8 miliar) untuk tipe studio dan 1,2 juta dollar AS (Rp 16 miliar) untuk vila tiga kamar tidur.

Sedangkan di Seminyak, vila dengan tiga kamar tidur harganya dibanderol 875.000 dollar AS (Rp 11,6 miliar).

Adapun di Bukit Selatan, sebuah vila mewah tepi tebing harganya berkisar 6,5 juta dollar AS (Rp 86 miliar).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com