Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/03/2016, 12:31 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan reklamasi masih menjadi polemik. Pihak yang pro dan kontra terus mempertahankan argumentasinya masing-masing. Bagaimana seharusnya reklamasi dijalankan?

Untuk diketahui, saat ini tengah dan akan dibangun pulau rekayasa di berbagai daerah di Indonesia. Antara lain, kawasan Pantai Utara Jakarta, Teluk Benoa Bali, dan Pantai Losari Makassar.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Perencanaan Elkana Catur, proyek reklamasi merupakan praktek yang wajar saat sebuah wilayah sudah kekurangan lahan. Namun, reklamasi harus menyejahterakan banyak orang.

"Reklamasi itu ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat, dan tujuannya mulia. Namun, jangan hanya menguntungkan kelompok-kelompok tertentu saja," ujar Elkana kepada Kompas.com, Sabtu (26/3/3016).

Ia menuturkan, saat akan memutuskan dan mengizinkan proyek reklamasi, pemerintah harus memperhitungkan dampak lingkungan yang muncul atas pembangunan tersebut.

Selain dampak pada alam, pemerintah juga harus melihat efek reklamasi pada penduduk lokal yang ada di sekitarnya.

Elkana memberi contoh proyek reklamasi CitraLand City di Pantai Losari, Makassar yang diinisiasi Ciputra Group. Menurut dia, masyarakat yang tinggal di pesisir, harus diperhatikan hunian dan mata pencariannya. 

"Pemerintah harus hati-hati dalam mengeluarkan izin, apakah swasta yang diberikan izin itu membangun proyek yang memenuhi unsur-unsur lingkungan, dan sosial," kata Elkana.

Ia menambahakan, jangan sampai proyek ini malah meningkatkan pembukaan lingkungan yang berujung pada pencemaran dan kerusakan di wilayah pesisir.

Proposal reklamasi di Makassar ini, menurut Elkana, sudah lama dibicarakan bahkan sejak Wali Kota Mohammad Ramdhan Pomanto, masih menjadi konsultan arsitek.

Dengan adanya reklamasi di Makassar, proyek ini diharapkan menjadi ikon kota yang dulu disebut Ujung Pandang tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com