Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Jerman Lebih Suka Menyewa ketimbang Membeli Rumah

Kompas.com - 03/02/2016, 09:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

Sumber QZ

KOMPAS.com - Penduduk Jerman diketahui lebih senang menyewa rumah ketimbang membelinya. Tingkat kepemilikan rumah pun hanya 41 persen pada 2004 lalu, kedua terkecil di Eropa setelah Swiss dengan 38,4 persen.

Sembilan tahun setelahnya, atau pada 2013 tingkat kepemilikan rumah di Jerman, tetap masih rendah, yakni 43 persen. Hal ini terbilang aneh mengingat tingginya tingkat kepemilikan rumah merupakan salah satu indikator bahwa ekonomi berjalan baik.

Kenyataannya, hal itu tidak berlaku di negeri ini. Di Spanyol, penduduk yang memiliki rumah sendiri ada di kisaran 80 persen namun angka pengangguran di sana juga cenderung besar, yakni 27 persen.

Sebaliknya, Jerman dengan tingkat kepemilikan rumah rendah, hanya memiliki 5,2 persen pengangguran.

Tentunya fakta tersebut belum bisa menjadi acuan mengapa menyewa rumah justru menjadi tren di Jerman. Tren tersebut sejatinya telah menjadi bisnis sejak akhir tahun 1930-an dan 1940-an.


Perang Dunia

Perang Dunia (PD) II membuat 20 persen rumah-rumah di Jerman hancur lebur, bahkan hal itu tetap terjadi ketika pasukan Jerman menyerah pada sekutu pada Mei 1945.

Sekitar 2,25 juta rumah rata dengan tanah dan 2 juta lainnya rusak parah. Sensus pada 1946 menunjukkan bahwa Jerman yang kala itu telah menjadi Jerman Barat membutuhkan 5,5 juta tambahan unit rumah.

Perumahan bukanlah satu-satunya masalah negara Eropa Barat tersebut. Ekonomi Jerman saat itu juga compang-camping dengan minimnya pembiayaan dan tidak berharganya mata uang sampai-sampai waktu itu penduduknya melakukan sistem barter untuk bertransaksi.

Bantuan pemerintah adalah satu-satunya cara untuk membuat penduduk Jerman tetap memiliki tempat tinggal.

Permasalahan itu semakin rumit mengingat kondisi politik Jerman pasca PD II juga masih bergejolak. Para pejabat negara khawatir terhadap munculnya re-radikalisasi rakyat yang kemungkinan besar menuntun pada fasisme.

Masalah lainnya adalah komunisme yang seolah ditakdirkan menjadi ancaman besar bagi pemerintahan Jerman dan banyaknya jumlah pengangguran.

Menteri Perumahan pertama Jerman Barat, Eberhard Wildermuth pernah mencatat bahwa jumlah pemilih komunis di negara-negara Eropa berbanding terbalik dengan jumlah unit rumah per seribu penduduk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com